Mohon tunggu...
Umi Fitria
Umi Fitria Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary Me

Seorang Ibu, wanita, teman, partner yang selalu ingin membuka hati dan pikiran untuk belajar tentang hidup. visit my blog on https://www.simpelmommy.com

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Nostalgia Lebaran Masa Kecil, Anak 90an Pasti Mengalami

28 April 2022   11:00 Diperbarui: 28 April 2022   11:03 2547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by Freepik

Bagi yang masa kecil nya berada di tahun 90an , pasti momen lebaran adalah momen yang paling ditunggu -- tunggu karena banyak sekali pengalaman -- pengalaman menyenangkan semasa kecil yang tidak terlupakan. 

Ya, masa kecil di era 90an memang sangat jauh berbeda dengan sekarang, hal itu juga tidak lepas dari pengaruh teknologi. 

Seperti yang kita ketahui bersama,di era 90an perkembangan teknologi belum se massive era sekarang, di mana pada zaman dahulu anak kecil belum banyak terpapar teknologi sehingga tidak ada pilihan lain selain bermain dengan teman -- teman atau bermain permainan tradisiona lain nya, pun tidak terlepas juga dengan ambiance atau suasana kehidupan di era tersebut, terutama saat momen lebaran tiba, pasti rasanya masa -- masa itu punya vibe tersendiri  yang memang hanya dirasakan setahun sekali.

Berbicara mengenai kenangan momen lebaran di masa kecil, tentu setiap orang punya pengalaman yang berbeda -- beda ya, namun bila ditarik ke belakang pada era tersebut, bisa dipastikan hampir semua yang menghabiskan masa kanak -- kanak di zaman itu sedikit banyak akan mengalami dan merasakan pengalaman masa kecil yang tidak jauh berbeda, apa saja sih ciri khas atau tradisi lebaran di masa kecil dulu yang mungkin sudah jarang atau bahkan tidak kita temui lagi pada budaya anak -- anak di zaman sekarang ?  :

Pawai takbir keliling

Masih ingat waktu kecil dulu salah satu momen yang paling ditunggu saat malam menjelang lebaran adalah bersiap -- siap menyaksikan pawai takbir keliling. 

Masih teringat kemeriahan dan suka cita  arakan pawai melewati depan rumah kakek nenek, ada yang berjalan kaki dengan membawa obor atau menaiki truk dan menabuh bedug dengan banyak hiasan dan ornamen serta lampu yang berkelap- kelip yang menghiasi, duh sangat seru sekali. Kalau dizaman sekarang mungkin masih ada tapi tidak banyak ya  dan mungkin hanya terbatas di tempat atau daerah tertentu saja yang masih melakukan tradisi ini.

Petasan dan kembang api

Yap, seperti perayaan pada umumnya, petasan juga tidak bisa dilewatkan saat malam takbiran, baik dinyalakan oleh para peserta pawai maupun kita sendiri di depan rumah, biasanya untuk anak laki -- laki mereka lebih suka bermain petasan sedangkan anak perempuan memilih main aman dengan bermain kembang api.

Baju baru yang selalu dinanti -- nanti 

Kalau untuk baju baru sepertinya tradisi ini masih dipertahankan sampai sekarang ya,dulu saat kecil kita pasti sangat menunggu -- nunggu kapan diajak berbelanja baju baru oleh orang tua, bagi anak -- anak pada masa itu baju baru adalah simbol dan validasi kalau kita benar - benar ber lebaran.

Baju nya harus punya banyak saku

Siapa yang mengalami kalau saat membeli baju baru salah satu hal yang menjadi pertimbangan adalah berapa banyak saku yang dimiliki, karena mindset anak -- anak pada waktu itu baju dengan banyak saku itu penting karena sebagai tempat untuk menyimpan angpao lebaran yang didapat saat nanti berkunjung silaturrahim, haha.

Harap -- harap cemas angpao lebaran

Nah ini dia, tentu saat berkunjung dari rumah ke rumah sebenarnya yang kita incar saat kecil dulu adalah kapan acara silaturrahim ini berakhir, karena biasanya tuan rumah akan memebrikan angpao lebaran saat kita hendak pamit dan setelah selesai cium tangan, terkadang ada perasan was -- was juga kira -- kira dikasih angpao tidak ya, haha.

Membandingkan isi angpao dengan saudara atau teman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun