Akhir-akhir ini tidak jarang istilah "skin barrier" selalu didengungkan oleh para beauty influencer dan enthusiast dalam setiap penjelasan di konten-kontennya.Â
Mungkin masih banyak yang belum tahu apa itu skin barrier dan bagaimana peranannya dalam menjaga kulit wajah kita.Â
Skin barrier sendiri adalah lapisan pelindung paling luar dari kulit wajah kita yang menjaga kulit dari kuman, kotoran, virus dan hal-hal yang berasal dari luar tubuh yang mencoba masuk untuk menembus kulit kita.Â
Dilihat dari betapa pentingnya peran skin barrier tersebut, maka tidak bisa dipungkiri bahwa kerusakannya juga tentu akan memberikan dampak yang luar biasa pada kulit kita.
Pengalaman saya untuk concern dengan masalah skin barrier ini dipicu dari iritasi kulit yang pernah saya alami.Â
Beberapa saat lalu saya memutuskan untuk beralih dari menggunakan physical ke chemical eksfoliasi.
Physical eksfoliasi sendiri adalah metode eksfoliasi dengan menggunakan scrub wajah, jadi proses pengelupasan sel kulit matinya dilakukan secara fisik dengan mengusapkan butiran scrub dari produk ke wajah kita dengan gerakan memutar dan memijat di seluruh kulit wajah, sedangkan chemical eksfoliasi adalah proses pengelupasan sel kulit mati dengan menggunakan zat asam atau acid secara kimiawi.
Jadi, kita tidak melakukan scrubbing ke wajah melainkan hanya mengaplikasikan produk yang mengandung bahan atau senyawa exfoliant ke wajah kita, produknya ini bermacam-macam mulai dari toner maupun serum layaknya kita melakukan ritual skincare pada umumnya.
Dari berbagai sumber yang saya baca, penggunaan chemical exfoliant ternyata jauh lebih efektif daripada physical exfoliant karena proses pengelupasannya lebih optimal dan tidak harsh,Â
Karena seperti yang kita ketahui, scrubbing pada wajah juga dapat memicu terjadinya iritasi pada kulit wajah bila dilakukan berlebihan dan dari segi keampuhan juga dirasa kurang karena hanya mengatasi masalah kulit mati di permukaan saja.