Baby blues? Apa Itu?
itulah respon pertama saya saat mendengar mantan rekan kerja saya yang baru saja masuk dari cuti maternity bercerita panjang lebar bahwasanya dia mengalami sindrom baby blues selama cuti melahirkan.
Saya hanya menyimak saja sambil manggut manggut karena saat itu saya belum menikah dan beharap dalam hati jangan sampai mengalami hal serupa, yah namanya juga manusia, belajar dari pengalaman orang lain toh tidak salah.
Setelah saya melewati kelahiran anak pertama, tak disangka ternyata saya mengalami juga yag namanya sindrom baby blues ini, awalnya saya tidak menyadari sampai saat saya curhat pada salah satu teman.
Dia mengingatkan saya bahwa mungkin saja saya mengalami baby blues, langsung saja saya googling untuk sekedar research dan compare apa benar yang saya alami ini sindrom baby blues apa hanya perasaan saya saja yang lagi sensitif :)
Ternyata memang dari ciri - ciri nya relate sekali dengan kondisi psikis saya, dimana saya sering merasa sedih berlebihan tanpa sebab atau karena hal sepele, perkara anak saya menangis dan tidak mau saya gendong saja sudah menjadi beban yang berat sekali dan saya sering menyalahkan diri sendiri, merasa tidak menjadi ibu yang baik, dan banyak lagi drama perasaan yang harus saya lalui.. huhu.Â
Belum lagi masalah menyusui yang benar - benar menguras fisik dan mental, wow rasanya luar biasa pengalaman menajdi seorang ibu.
Sebagian orang mungkin menganggap apa yang saya alami terkesan lebay, tapi percayalah bahwa hal itu memang nyata, orang - orang mungkin sepintas hanya melihat ini sebagai hal biasa.
Namun bagi kami para ibu baru, tidak bisa dianggap sebelah mata, dari luar kami memang tanpak biasa saja, namun di dalam hati dan pikiran berkecamuk semua emosi yang ada dan rasanya ingin menangis saja.
Dari pengalaman pribadi saya, saya menajdi lebih bsia ber empati, bahwasanya apa yang dialami para ibu baru ini sangatlah tidak mudah dan support system yang positif dari suami dan orang - orang terdekat sangatlah diperlukan.Â
Satu hal yang perlu diingat, jagalah setiap perkataan dan komentar karena kami para ibu baru sangatlah sensitif dengan komentar - komentar yang terucap dan jangan sekali - kali menyalahkan atau menunjukkan indikasi menyalahkan kepada oara ibu baru ini ya.