Mohon tunggu...
Aha DM
Aha DM Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Sang Pembual

Selanjutnya

Tutup

Puisi

September Tanpa Hadirmu

30 September 2018   16:00 Diperbarui: 30 September 2018   16:03 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
aluna23.blogspot.com

Tetes-tetes air masih menggenang di balik gelap
Bersembunyi di antara lembutnya pulau awan
Malu menatap jiwa penuh ratap
Enggan mencumbu daun-daun layu

Sedang ranting kering mendongak tiada lelah
Terbuka menyambut seluruh rinai

T'lah disiapkan pula secawan doa
Namun masih enggan dikau terjatuh

Haruskah tanah ujung jalan itu merayu?
Kau yang tiba, lantas mengendap dalam kubang tanpa ingin berpindah
Hingga terik menarikmu paksa ke angkasa
Tak rindukah tentang kesetiaanmu itu?

Atau tentang gelak tawa bocah desa akan sentuhmu
Senyum manja gadis pesisir karena lagumu
Desah lega penanam nyawa karena murah hatimu
Tak rindukah itu?

Dan aku ... tetap menanti di balik kaca
Seperti dulu, saat pertama kita jumpa
Akan kututurkan kisah cinta sepasang dara
Membawamu lelap hingga tiba gelap.

Aha DM
Magelang, 30 September 2018.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun