Satu;
Berkisah seorang buta
Tragedi demi tragedi perlahan menghampiri
Ia curi kabar itu dari bisik-bisik alam yang jengah akan pongah penghuninya
Mereka ingin bunuh diri, mengikutsertakan jiwa tak bersadar.
Dua;
Jemari Sang Bisu terus menari
Melukis bait-bait serampangan berdalih kebebasan
Menuhankan keadilan dan kesetaraan yang (katanya) mulai punah
Sedang pencipta aturan melanggar seluruh kata
Tiga;
Di tengah kota, Si Tuli lantang menyanyi
Nyaring berdengung tentang mimpi tanpa nada
Matanya  menatap erat seluruh salah, entah cibir atau puji
Ajaibnya pendengar Si Tuli terlampau banyak!
Empat;
Usai mendengar kisah seorang buta
Selesai membaca bait Sang Bisu
Setelah menikmati syair Si Tuli
Tiba di akhir, para budak memerdekaan Tuannya
Aha DM
Magelang, 30 September 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H