Detik ini, ada sebuah rasa yang lekang dalam dada
Kejenuhan akan sebuah kosong di samping mata
Lantunan syair tak pelak kian menyayat nyawa
Riuh redam kecewa dan derai air mata
Mengkambing hitamkan usainya kenangan lama
Mungkin di balik tabir ada titik dimana kurengkuh doa
Menimangnya hingga tumbuh nyata
Namun entah ... apa yang kupinta?
Senja lalu,
Tuhan mencibir ratapanku tentang sebuah nama
Lantas kubuang nama itu begitu saja
Hingga lupa, siapa gerangan yang kusebutkan?
Teringatlah aku mantra Sang Darwis di tepi mimpi
Hilang bukan pergi
Pergi tak pasti mati
Mati itu hilang
Teka-teki tentang sirna yang membuatku bergegas bangun
Menyambut diri menuju ketiadaan
Selimuti jiwa dengan kehampaan
Sedang esok, kekallah kedamaian.
Aha DM
Magelang, 25 September 2018.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI