Mohon tunggu...
Aha DM
Aha DM Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Sang Pembual

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kembalikan Senyumku!

21 September 2018   16:05 Diperbarui: 21 September 2018   16:27 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fajar mulai menampak
Mataku terpejam erat-erat
Tangan, kaki, lumpuh
Detak berpacu menikam jantung
Peluh menetes satu-satu
Beriring bulir menyusuri pipi

Ilusi setia tiba di penghujung malam
Puing-puing mimpi berserak
Hancur mengikis waktu
Sekali, dua kali, tiga kali
Raungan itu menjelma nyata
Lagkah-langkah terhenti
Menjabarkan kelam di antara senyap
Berbuah sendu dibalik gelap

Riang tawa tak lagi bersua
Hangat jiwa dalam terluka
Separuh nyawa tak lagi berjejak
Seluruh rasa enggan berpijak
Lengkung bibir kau bawa pergi
Hingga lirih kuucap mantra
Mengemis maut datangkan sunyi


Aha DM
Magelang, 21 september 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun