Mohon tunggu...
Aha DM
Aha DM Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Sang Pembual

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Membungkam Nada

15 September 2018   16:43 Diperbarui: 15 September 2018   16:47 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku berbisik pada mentari
namun sengat panas kudapatkan

Aku berceloteh pada purnama
namun dingin ia hantarkan

Aku berteriak di antara gelap
namun senyap adalah jawaban

Aku pergi ke laut
ombak menolakku mentah-mentah sebelum kuberujar

Lantas, jauh menuju jurang
Jatuh suaraku menggema sedalam telinga
Nyaring ... menghentak batin
Meski kututup rapat-rapat seluruh aku

Kemana lagi hendak kubuang?
Suara sumbang yang masih saja tertahan
Telinga mereka tuli !
atau ... aku yang lirih?
Sekalipun terdengar kata, mulut mereka membisu
Mata nanarnya mencibir dongengku

Hingga detik itu ...
Nada-nada terkemas rapi di balik bibir
Sesekali,
kubenamkan dalam bendung ampunan
Agar mengalir pada Sang Pendengar.


Aha DM
Magelang, 15 September 2018.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun