Aku berbisik pada mentari
namun sengat panas kudapatkan
Aku berceloteh pada purnama
namun dingin ia hantarkan
Aku berteriak di antara gelap
namun senyap adalah jawaban
Aku pergi ke laut
ombak menolakku mentah-mentah sebelum kuberujar
Lantas, jauh menuju jurang
Jatuh suaraku menggema sedalam telinga
Nyaring ... menghentak batin
Meski kututup rapat-rapat seluruh aku
Kemana lagi hendak kubuang?
Suara sumbang yang masih saja tertahan
Telinga mereka tuli !
atau ... aku yang lirih?
Sekalipun terdengar kata, mulut mereka membisu
Mata nanarnya mencibir dongengku
Hingga detik itu ...
Nada-nada terkemas rapi di balik bibir
Sesekali,
kubenamkan dalam bendung ampunan
Agar mengalir pada Sang Pendengar.
Aha DM
Magelang, 15 September 2018.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H