Saya awal belajar menulis adalah melalui blog pribadi yang belajar dari salah satu komunitas menulis Nusantara ((KBMN) pada tahun 2021.Â
Mengawali dengan coba versi sendiri menulis dari hal yang dilihat, didengar bahkan dirasakan. Ternyata menulis itu ada rasa tenang, senang dan membawa sensasi tersendiri.
Sampai dengan hari ini saya baru menemukan ada kekuatan dalam membuat sebuah karya tulis  seperti artikel, dengan versi sendiri. Ada yang puisi, cerpen dan lain-lain.Â
Senang menulis di Kompasiana ini, selain mudah menayangkan dapat peluang untuk perbaikan. Saling berinteraksi dengan penulis lain melalui kolom chat yang tersedia.Â
Selain itu, kita juga saling memberi semangat dan memberikan masukan ke penulis lain.
Saya sudah menulis  artikel dan  tayang setiap hari di Kompasiana.com. Awal menulis ya masih ragu namun lama kelamaan dapat peluang untuk usaha lebih baik lagi.
Saya menulis puisi dengan berbagai judul di platform ini, selama kurun waktu satu tahun saya aktif menulis dengan berbagai genre.Â
Saya bergabung di- rumah besar ini sejak lama kurang lebih 2 tahun atau 3 tahunan. Terkadang bingung mau nulis apa tapi awal tahun 2024 saya menemukan kekuatan menulis dari eksternal.
Salah satu teman yang rajin menulis membuat saya bangkit, 1 minggu setelah saya sering baca tulisan orang di Kompasiana mendapatkan keyakinan bahwa saya bisa walaupun hanya dengan bahasa yang sederhana.
Saya sebelumnya sudah menyukai menulis entah diary atau harian di buku kecil. Curhatan di lembaran kertas bahkan terkadang puisi hanya menuangkan ide dalam keheningan, namun baru tergerak membuat akun dan langsung menulis sejak tanggal saya mengenal Komunitas Belajar Menulis Nusantara
Betapa riangnya hatiku saat artikel yang ditulis dan ditayangkan berkali-kali mendapatkan label. Serasa dihargai, dan mendapatkan apresiasi dari Kompasiana sendiri. Saya terus mencoba apapun tema yang terpilih, tetap dijadikan bahan untuk menulis.
Tulisan yang sering mendapatkan label pilihan adalah puisi, entah puisi tema sedih, senang atau haru bahkan tema percintaan juga ditulis dan ditayangkan berkali-kali mendapatkan label pilihan.
Pernah sekali mendapatkan label Artikel Utama atau headline menulis puisi yang menceritakan tentang perjuangan seorang yang memiliki kekuatan, kemampuan meraih sesuatu walaupun hanya dengan berbadan kecil namun dengan keyakinan dapat mewujudkan mimpi besar bahkan tinggi bayangan setinggi monas ibaratnya.Â
Disitu saya meraih kebahagiaan dan kesenangan menulis atas apresiasi Kompasiana. Seiring berjalan waktu meraih vote banyak dan komentar dari penulis berbagai penjuru.Â
Kendati demikian banyak penulis hebat di sana saya tetap semangat menulis sebisanya.Â
Selain menulis saya rajin berkunjung ke laman kompasianer yang lain, dengan begitu saya senang dan tumbuh rasa percaya diri karena terinspirasi.Â
Tidak hanya itu saja saya mengalami lelah namun tidak menyerah. Saya menggali potensi dengan usaha mencari tahu cara menyertakan gambar-gambar sebagai pendukung suatu tulisan.
Suka bertanya, membaca bahkan mencoba iseng saja, walau belum mahir menulis di Kompasiana namun usaha tetap ada.
Saya terus menulis dan menulis dengan versi sendiri agar bisa dinikmati sambil belajar Dengan mempelajari artikel dari para kompasianer yang menulis dan mengangkat tentang berbagai tema.Â
Akhirnya saya membuat berbagai tulisan setiap hari berpuisi dan kompasianer memberikan beberapa predikat, yaitu debutan, junior, taruna, penjelajah, panatik, senior, dan maestro.
Tiga bulan menulis rutin saya dapat pedikat Junior, setelah 4 bulan taruna. Hingga kini saya masih taruna karena butuh waktu untuk mengejar meraih predikat berikutnya yakni penjelajah.
Saya mulai tahu bahwa artikel yang tayang  diklasifikasikan menjadi tidak berkelas, pilihan dan pilihan utama.Â
Akhirnya tahu kriteria label tersebut dan sesuai dengan pengamatan, label pilihan, artikel utama adalah label tertinggi yang paling diidamkan oleh para kompasianer.
Sebagai penulis awal tentu ingin dan butuh akan pengakuan karena hal ini logis dan  manusiawi sekali. Teman penulis sering  artikel pilihan, dan artikel utama belakangan ini menjadi persyaratan mutlak  untuk mendapatkan K-Rewads yang ditunggu-tunggu penulis.Â
Saya belum pernah mendapatkan K-Reward sejak menulis di Kompasiana namun bekal ilmu di blog kemampuan menulis terus ditingkatkan dengan menulis di media lain.Â
Baru merasakan nikmatnya menulis sejak 1 tahun ini. Saya bangga menjadi bagian dari penulis Kompasiana yang telah mendapatkan kesempatan untuk mengeksplor kemampuan menulis versi sendiri, meskipun kualitasnya jauh dari yang diharapkan dari pembaca.
Saya mencintai menulis terbukti membuat artikel kini mendapatkan Reword setiap bulan melalui platform lain.Â
Dengan keyakinan kita bisa meraih mimpi yang manis melalui karya tulis.Â
Dengan hal itu, saya merenungi bahwa menulis berbuah manis, sesekali menulis sembari mencari ide. Selama 1 tahun aktif menulis akhirnya mendapatkan trasferan setiap bulan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H