Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kebaikan untuk Dirasakan Bukan untuk Disebutkan

25 November 2024   17:50 Diperbarui: 25 November 2024   18:14 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sekali lagi guula pula yang disalahkan karena terlalu banyak, hingga "Rasa" kopi menjadi manis bagi penikmat.

Akan tetapi jika takaran kopi dan gula seimbang, sehingga rasa yang tercecap menjadi nikmat di lidah dan rasakan sensasi kopi nikmat. Lalu siapakah yang di puji.

Tentu semua akan berkata: "kopinya mantaaap
Kemana gula, yang selama ini mendampingi dengan sabar berbaur dengan air panas dan pahitnya kopi hitam? 

Lalu dimana gula, yang selama ini larut bersama keseruannya saat diaduk penikmat? 

Gula dilupakan penikmat padahal ia yang mempunyai andil membuat "rasa" kopi menjadi mantaaap!

Itulah guru yang ketika "rasa" terlalu manis maka dia akan dipersalahkan. Apakah ini adil?

Itulah guru yang ketika "rasa" terlalu pahit maka dia pula yang akan dipojokkan, seakan tak berdaya apapun, hingga takut menegur siswa yang bersalah. Seperti kasus yang telah beredar selama ini. Guru harus dilindungi secara nyata.

Tetapi, ketika "rasa" mantap, karena takaran dianggap tepat. Misalnya ketika siswa berprestasi, memiliki perjalanan manis dan usaha guru setiap waktu maka orang tualah yang akan menepuk dadanya seraya berucap "Anak siapa dulu"

Keikhlasan seperti Gula yang larut tak terlihat tapi sangat bermakna. Layak dicontoh dan kehadiran selalu dinanti.

Gula pasir memberi rasa manis pada Kopi, tapi orang menyebutnya kopi manis namun bukan kopi gula. Karena itulah tidak dilihat
Gula Pasir memberi rasa manis pada teh misalnya, tapi orang menyebutnya teh manis bukan teh gula.

Orang menyebut Roti mani bukan ROTI GULA karena gula tak dilihatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun