Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kebaikan untuk Dirasakan Bukan untuk Disebutkan

25 November 2024   17:50 Diperbarui: 25 November 2024   18:14 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hari ini adalah momen istimewa bagi guru se-Indonesia karena, 25 November adalah bertepatan dengan Hari Guru Nasional. 

Semua orang mengucapkan selamat pada sang guru hebat di Indonesia. Termasuk Anda yang membacanya. Kita dapat membaca berkat guru, dapat menulis seperti ini juga berkat usaha guru dan kesabaran mereka. 

Oleh karena itu, patutlah kita bersyukur dan berterima kasih pada guru atas jasa jasanya. Kadang kita tidak menyadari betapa pentingnya kehadiran guru, meski hanya sebatas waktu di sekolah namun ilmu terus dirasakan hingga dewasa nanti. 

Momentum ini sangat tepat untuk berucap apa yang kita rasakan dan apa yang kita terima dari mereka. Sopan santun pada guru itu penting, menghargai perjuangannya, mencintai guru dengan setulus hatinya. 

Tak perlu banyak kata, cukup do'a untuk mereka yang telah mencerdaskan bangsa. . Ada kalanya kita mendengarkan nasihatnya, tapi ada kalanya kita berbicara. 

Sikap yang baik akan terus dikenang, sebaliknya sadarkan diri mulai dari diri sendiri. Mulai mengenal siapa diri dan siapa yang tepat untuk menjadi orang yang membawa perubahan diri. 

Sekali lagi Selamat Hari Guru, dengan tema Guru Hebat Indonesia Kuat. Guru yang hebat yaitu yang dapat mempertahankan diri dari segala arus yang deras, gejolak masalah namun bisa berdiri tegak tanpa menambah keresahan. Dengan kehebatan Guru dengan segala daya dan upaya, tentu Indonesia kuat berkat kolaborasi. 

Menurut Gus Dur, dalam sebuah minuman salah satu kopi. Dalam minuman 'KOPI' ada 3 unsur, kopi, gula dan rasa. 


Kopi adalah Orang tua, Gula adalah Guru, rasa adalah siswa atau peserta didik.

Jika kopi terlalu pahit, siapa yang salah? Gula lah yang disalahkan karena terlalu sedikit, hingga "rasa" kopi menjadi pahit!!!

Lalu jka kopi terlalu manis Siapa yang disalahkan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun