Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengejar Awan Sembunyi

22 September 2024   19:04 Diperbarui: 22 September 2024   19:09 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di bawah terik matahari dan ada awan datang (dok.pri) 

Di bawah teriknya raja siang
Kulit merintih kekeringan
Bayang semu netra terhalang cahaya
Tulang meronta-ronta

Tubuh berdiri di bawah langit biru
Awan menatap penuh cemburu
Seakan menahan air mata
Karena senja menolak untuk diguyurnya

Tatapan sang surya tampak tajam
Mengurai cerita dalam diam
Keringat membanjiri kulit hitam
Lirikan mata melihat sang awan muram

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun