Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memeluk Kehampaan Nyata

18 September 2024   17:51 Diperbarui: 18 September 2024   18:00 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seketika dibuat terdiam olehmu 
Mendekam dengan bermain layar media
Jemari mencari huruf di atas keyboard berdua
Menyusun kata beraliran makna

Sejenak intim dengan tombol abjadnya
Sambil melepaskan lelah dan gundah berdua
Menatap penuh harap dengan seksama
Diam dan merebahkan tubuh mungilnya

Menanti jawab setiap waktunya
Walau dering tombol adalah kehampaan nyata
Nihil tiada makna dari cerita
Mendua menyelam kehausan kata

Kebumen, 18 September 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun