Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Diary

Di Balik Tiket Hangus Semangatku Menyala

12 September 2024   02:29 Diperbarui: 12 September 2024   03:24 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pri (saat di stasiun) 

Berawal dari pertemuan melalui media  sosial. Bersua dengan orang-orang hebat se-nusantara berasa mimpi yang belum pernah ada.

Perjalanan yang penuh lika liku terlewati tak terasa melekat pada benak terdalam. Pengalaman berbagi informasi dan pertemanan yang kian melekat.

Ilmu yang diterima selama belajar bersama belum pernah kutemui di luar sana. Mulai dari belum bisa merangkai kata hingga mampu membuat karya dengan beribu bahasa.

Kini kudapatkan peluang emas berkat orang hebat yang penuh terbuka membimbing saya. Komunitas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) tempat kumenimba ilmu menulis dan merangkai kalimat dengan sejuta rasa.

Para mentor hebat nan luar biasa mendampingi peserta dengan terbuka, bersama rekan menulis membawakan kesempatan untuk berkarya lebih optimistis.
Para mentor yang luar biasa selalu setia membimbing peserta kapan saja dan dimna saja secara luring atau maya.
Di tengah kesibukan mereka akhirnya saya dipertemukan dalam moment istimewa yakni kopdar ( temu kangen) para penulis Nusantara di Bandung. Pertemuan ini merupakan yang ke3 sedangkan Kopdar sebelumnya di Jogja dan Jakarta.

Kopdar di Bandung sy naik kereta api bersama rekan satu kabupaten. Kami hy berdua saja dengan semangat yang menyala demi berjumpa dengan para mentor yang luar biasa.

Sehari sebelum keberangkatan kami memesan tiket kereta jurusan Bandung. Lalu lakukan transaksi pembyran di lokasi stasiun.

Kebetulan kami beda lokasi shg untuk pertemuan harus di stasiun. Tujuan sama naik kereta bersama namun apa yang terjadi akhir nya kami tidak bisa mengelak peristiwa.

Pagi yang cerah secerah mentari, Sabtu 30 Juni 2024 menjadi saksi kenangan yang tak terlupakan. Sebelum berangkat ke Bandung malam hari saya menyiapkan bekal bawaaan.

Kemudian pagi hari saya menyempatkan diri berangkat sekolah untuk hal penting yang tidak bisa diwakilkan. Saat itu saya mendapatkan izin dari kepala sekolah untuk berangkat ke Bandung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun