Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memungut Rasa

7 September 2024   20:12 Diperbarui: 7 September 2024   20:12 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menyelam berenang  dalam air tawar
Menikmati  rasa hampa yang kian pudar
Deburan air menyentuh angan sebentar
Dingin segar pikiran membuyar

Ku tenggelam dalam ombak
Berenang memungut rasa sejenak
Menatap ikan yang memilih terus bergerak
Mencoba jalan dalam keriuhan marak

Senyumanmu terasa manis membius
Di antara kisah hidup yang pahit nan ketus
Ada tawa dan luka tersimpan misterius
Memungut rasa yang hampir hangus

Tawa dan canda yang mendua
Kini hanya bayangan mesra
Menggenggam rindu dalam kesendirian nyata
Menghabiskan waktu hanya memungut rasa

Gelak tawa dan tangis mampir
Di balik kisah getir
Merindu rasa yang mengalir
Cukup sudah rasa terpungut hadir

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun