Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selembar Mimpi yang Membangunkan Jiwa

24 Juli 2024   20:34 Diperbarui: 24 Juli 2024   20:52 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entahlah dari mana mulai menuliskan
Jemariku dingin kini merayap ke alam kiasan
Menuliskan semua kisah sejuta impian
Lalu membaca sepenuh jiwa dari kenangan

Aku yang terpesona dalam bisu
Menahan diri yang kian membelenggu
Ingin rasanya tumpah bersamamu
Tapi, menatappun kutak kuasa sebab haru

Seberkas janji yang terpatri
Kini melekat sekuat besi
Bak terikat dengan kawat memory
Mengemban amanah yang suci
Dengan selembar bukti kenangan perjuangan

Apa yang ku kata jujur adanya
Bahkan bayu menyapa ria
Pernah kumengadu tentang rasa
Bertalian bersama ruang bejana

Mungkin bagiku cukup Tuhan yang tahu
Tentang apa dan bagaimana perasaanku saat itu
Setia dalam menyelipkan namaMu
Di dalam setiap malam do'aku

Akhirnya selembar dokumen dalam pelukan
Tersimpan pada map kehidupan
Dilaminating oleh keyakinan raga
Penuh tatapan mata berlinang bahagia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun