Entahlah dari mana mulai menuliskan
Jemariku dingin kini merayap ke alam kiasan
Menuliskan semua kisah sejuta impian
Lalu membaca sepenuh jiwa dari kenangan
Aku yang terpesona dalam bisu
Menahan diri yang kian membelenggu
Ingin rasanya tumpah bersamamu
Tapi, menatappun kutak kuasa sebab haru
Seberkas janji yang terpatri
Kini melekat sekuat besi
Bak terikat dengan kawat memory
Mengemban amanah yang suci
Dengan selembar bukti kenangan perjuangan
Apa yang ku kata jujur adanya
Bahkan bayu menyapa ria
Pernah kumengadu tentang rasa
Bertalian bersama ruang bejana
Mungkin bagiku cukup Tuhan yang tahu
Tentang apa dan bagaimana perasaanku saat itu
Setia dalam menyelipkan namaMu
Di dalam setiap malam do'aku
Akhirnya selembar dokumen dalam pelukan
Tersimpan pada map kehidupan
Dilaminating oleh keyakinan raga
Penuh tatapan mata berlinang bahagia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H