Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Getaran Sunyi

19 Juli 2024   20:53 Diperbarui: 19 Juli 2024   21:08 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dalam sunyi sepi ada getaran hati (Dok.Pri) 

Tak ada alarm yang berbunyi
Diam tak ada pesan berarti
Mengikuti alur kembali
Bergandengan tangan menggenggam sunyi

Tapi seolah beban terdengar menyadari
Gelombang memori tanda mendekati
Memanggil untuk berbenah diri
Mengundangnya tak berhenti

Seperti kabel yang berarus listrik
Menyengat atas tiang yang tinggi
Seperti suara kereta yang berjalan di relnya
Riuh  dan bergetar seluruh peron di sekitarnya

Ingin rasanya pergi menjauhkan diri
Ada rasa lelah dilema berpatri
Seakan tersisa bayangan menghantui
Kuingin runyam segera pudar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun