Nak, ayahmu tiap hari meneteskan keringat
Lelah nafasku mengurai di dada kuat
Demi engkau keluarga kecil yang kusayangi
Kubiarkan mentari menyengat kulit yang wangi
Walau hujan datang mengejar tetap setia menanti reda
Raga ini sudah penat dan lusuh namun tetap ada cinta
Dalam diam penuh harapan demi buah hati berbaja
Mata berlinang hati menjerit saat kau tertimpa
Â
Anaku....
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!