Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ayah

5 Juli 2024   20:54 Diperbarui: 6 Juli 2024   04:31 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nak, ayahmu tiap hari meneteskan keringat

Lelah nafasku mengurai di dada kuat

Demi engkau keluarga kecil yang kusayangi

Kubiarkan mentari menyengat kulit yang wangi

Walau hujan datang mengejar tetap setia menanti reda

Raga ini sudah penat dan lusuh namun tetap ada cinta

Dalam diam penuh harapan demi buah hati berbaja

Mata berlinang hati menjerit saat kau tertimpa

 

Anaku....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun