Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Jiwa Mematung

4 Juli 2024   23:44 Diperbarui: 4 Juli 2024   23:48 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wanita kesepian (Sumber: Kompas.com)

Di ujung ruang yang fana nan syahdu
Kutitipkan rindu yang membiru
Berharap sang batin berjumpa kisana
Bersama berbagi cerita lama

Merajut rindu dua hati yang terpana bingung
Ketika netra bertemu, jiwaku seolah mematung
Hati tertawan harapan mendalam
Pandangan yang begitu menyejukkan sukma tenggelam

Pikiranku melayang seakan terbawa ke awan
Dalam relung hati telah tertanam sejuta simpanan
Yang terpendam untuk dicurahkan
Sebab dalam diriku rasa yang mengerang perlahan

Sembilu setiap waktu kurakit rindu
Berjuta mimpi terpatri dalam sewindu
Hari ini kita akan bersua meski berlalu seketika
Seorang belahan jiwa, tahukah kau di sana?

Walau terhimpit waktu sulit bertemu
Rasa menebal cinta menggelora berseru
Derai air mata membasahi pipi
Rona rasa makin terlukis tak bertepi

Kebumen, 4 Juli 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun