Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menulis Bak Serenyah Keripik Pisang

24 Juni 2024   10:40 Diperbarui: 24 Juni 2024   10:57 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika merasa nyaman dalam zona
Dialah yang menikmati renyahnya makanan
Dalam sepiring keripik pisang
Mungkin dengan menikmati makanan renyah

Ada selembar harapan  yang membuka pintu kejutan
Meraih mimpi dalam sanubari
Mengunyah keripik pisang seakan menikmati renyahnya kehidupan

Mungkin dengan merengkuh sejumput keripik
Dapat menemukan titik balik
Menulis merasakan nikmat makanan
Hari esok semua akan sirna

Hanya tulisan yang tetap tersisa dalam ingatan nyata
Sebagian bertahan mencicipi renyahnya menulis
Bukan sebab berhasil mengalahkan barisan
Tapi karena letih mengunyah kerasnya kehidupan

Hidup yang telah menumpuk beban
Sekelompok orang membiarkan tulisan terurai
Menghilang gagasan rasa
Tenggelam dalam mimpi sia-sia

Menggores tulisan penuh kehati-hatian
Agar tidak melukai perasaan
Laksana menikmati sejumput keripik
Membawa keripik pisang harus tenang
Agar mendapatkan kesenangan

Kebumen, 24 Juni 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun