Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Diam dalam Ruang Senyap

18 Juni 2024   17:07 Diperbarui: 18 Juni 2024   17:20 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku memilih diam untuk berdamai
Menjaga rasa dari suasana yang keruh
Menunduk kepala sembari bertanya
Ada apa di sana riuh dan berseru

Mata tertuju pada suara
Telinga memasang menunggu nada
Sesekali kepala mengangguk tanda mengerti
Entah apa yang mereka bicarakan

Aku terdiam sejenak
Seraya berdoa dengan penuh harap
Mencoba cari celah terbaik
Untuk memindai kata terucap kelak

Melangkah terlilit prasangka
Mata awas terus melirik pura-pura
Obrolan tak sengaja bisa meluka
Hati yang membatin murka memeluknya

Aku diam sebab rapuh
Mengingat usia semakin lusuh
Sadar bicara tak guna hanya sia belaka
Diam dalam ruang senyap lebih utama

Kebumen, 18 Juni 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun