Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kala Kenangan Menyapa

17 Juni 2024   08:50 Diperbarui: 17 Juni 2024   09:08 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebilah kenangan jatuh,
ke benak dan hatiku,
selaksa seolah melayang,
bayangan nostalgia akan turun.

Keningku mengernyit teringat masa itu,
yang masih menyisakan benih-benih,
tinggal di relung kalbu,
tak mampu tersapa oleh siapapun.

Bayangan tersisa di mata,
seakan berdiri di hadapanku,
mengangguk,menyapaku,
betapa kagetnya, badan kaku,
melangkahpun tak mampu.

Ku terpaku disapa dinginya bayu,
merayu ke alam mimpi itu,
menyapa dalam diamnya,
mengajaknya berlari dari dunia fana.

Sejuta lagu berirama merdu,
membangun lamunanku,
agar tak lupa kebodohan yang lalu,
merintih sakit dan perih,
bersama alunan musik yang berisik.

Kini kusadari,
seberkas cahaya bening menanti,
sungguh masa itu mampir di hati,
do'a yang mengalir menyejukkan,
membawakan perjalanan menuju keyakinan.
Kebumen, 17 Juni 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun