Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Membendung Air Mata, Menahan Lara

9 Juni 2024   22:07 Diperbarui: 10 Juni 2024   05:28 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Janganlah engkau mengalir lagi
Sudah cukup usaplah air mata
Sembab netra mencuri rasa
Seribu tanya tertuju pada pemilik hati lara

Sembari menata hati
Lihatlah dengan do'a
Biarkan tersusun indah hingga ke janah
Meniti jalan sejauh angan

Meskipun pedih dan pilu
Oleh kalimat yang menyayat
Tetaplah tegar seolah menyatu
Dalam rindu sembilu

Air mata menganak sungai
Kala terdengar kalimat terucap
Seakan pedang mendera tertancap
Sirnalah dengan harapan do'a terurai

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun