Janganlah engkau mengalir lagi
Sudah cukup usaplah air mata
Sembab netra mencuri rasa
Seribu tanya tertuju pada pemilik hati lara
Sembari menata hati
Lihatlah dengan do'a
Biarkan tersusun indah hingga ke janah
Meniti jalan sejauh angan
Meskipun pedih dan pilu
Oleh kalimat yang menyayat
Tetaplah tegar seolah menyatu
Dalam rindu sembilu
Air mata menganak sungai
Kala terdengar kalimat terucap
Seakan pedang mendera tertancap
Sirnalah dengan harapan do'a terurai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H