Kisah sesisir pisang,
yang tak sampai hati,
meninggalkan kenangan.
Saat duduk terdiam sepi,
menatap asa yang tertulis takbir misteri,
membaca kesunyian sepenuh hati,
ketika harapan terus berkobar  bersama mimpi.
Terhidang sesisir pisang matang,
terbungkus panggang harapan hilang,
lari terbakar api  ditempuh bayang,
aroma menggugah jiwa kosong.
Pisang terpanggang asap merindu,
bayangan warna pudar  tersentuh bara api,
mata menatapun tak mampu,
hanya sebatas angan yang tak bertepi,
menunggu manisnya bersabar tersaji.
Do'a tertahan begitu saja sebab gosongnya,
melihat pisang merindu berubah warna,
bayangan semu, rasakan pilu,
tak sengaja tega melukaimu.
Kebumen, 4 Juni 2024