Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anak Ayam Merangkai Kisah Seram

24 Mei 2024   06:36 Diperbarui: 24 Mei 2024   06:40 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Umi kulsum

Seekor anak ayam kehilangan induknya
Berteriak memanggil di lorong waktu
Tak kunjung bersua memory menggila
Tangisan terus meronta
Air matanya menganak sungai


Naik turun tangga tak ada kabar jua
Lalu bergegas pergi berhati-hati
Berlari sekuat tenaga bagai angin topan
Menoreh rasa bimbang entah kemana


Kaki telah melangkah tak tahu arah
Tersesat dan tak bisa pulang
Menangis berjumpa seekor ular berbisa
Ular berbisik seram
Seolah merangkai kisah kegelapan hati


Ia hendak menerkam
Hati berdebar merinding dan mendekam
Berdiam sembunyi di balik belukar
Lirikan ular semakin menjadi
Ular menyelinap seperti perampok malam yang misterius


Anak ayam semakin panik dan berlari
Menunggu penolong datang sembari bersembunyi
Namun tak kunjung ada jawaban
Mencoba tenang dan tenang


Tak disangka induk telah pulang
Menanti anak ayam yang menghilang
Mereka berpelukan mesra
Menangis haru diiringi belaian lembut
"Ibu jangan tinggalkan aku"

Kebumen, 24 Mei 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun