Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kenangan Sejati dalam Larik Puisi

23 Mei 2024   09:27 Diperbarui: 23 Mei 2024   09:37 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika malam tiba
Teringat bait-bait yang belum dirakit
Terdampar rasa yang masih membelenggu
Garis waktu menghampar sepi

Ada keseruan yang menderu
Dalam sisa ceritamu
Bisikan sepi di kota kenangan
Tawa riang memeluk angan
Melihat mobil berlalu lalang

Duduk di kursi kereta
Menatap jendela
Dalam sekat gerbong
Kita  saling sapa sepenuh cinta
Di situ tercium aroma perjalanan

Di hela jari-jari kumenari
Menggapai mimpi dalam puisi
Bisikan indah tercurah
Mencuri waktu dalam bilasan kata

Di sela waktu duduk diam
Kubuka mata menatap layar
Berdebaran membisikan ide dan gagasan
Lengakap dengan aroma diksi dan imajinasi
Dalam sebait rakitan

Teringat dirimu
Yang beradu nasib bersama juri
Diajang prestasi
Tangis bahagia menetes di pipi merona
Berbalut do'a untukmu yang kurindu

Kebumen, 23 Mei 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun