Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jeritan Sepotong Daging Sate

20 Mei 2024   17:37 Diperbarui: 20 Mei 2024   17:40 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku sepotong daging memanggilmu tulang
Tulang dengan darah tumpah kita terpisah
Ku akan merindukan sosok tulang selama ini penyayang
Kau yang akan membesarkan sebagai bagian tubuh

Kita saling mengenang baik
Meski kita terpotong oleh ulah manusia
Aku dicincang lalu dibakar oleh bara api
Lalu diasapi demi menjadi menu favorit
Diiris tipis hingga kumenangis menjerit

Sementara itu kulit terlepas dari tubuhku
Sakit dan pedih harus berlumuran bumbu
Kecap, sambal kacang dan seperangkat
Ingatanku buruk terlintas jelas
Beeberapa menit di panasakan mengeluarkan aroma

Mimpi buruk apa ini?
Dibolak balik tak bisa dihindari
Ditusuk lalu dinikmati
Semua itu rela berkorban demi sejuta manusia
Menikmati sate aroma nikmat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun