Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cintaku Tergores Lidah Mertua

12 Mei 2024   13:15 Diperbarui: 12 Mei 2024   17:14 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh: Umi Kulsum

Awal berjumpa senyuman menebar
Pintu terbuka lebar
mengundang pelukan hangat dari luar
Hatiku terpesona memandang getar

Sungguh bagaikan rembulan
Di malam purnama
Bintang menyapa di hadapannya
Kedipan cahaya memancarkan makna
Sang mertua bercerita ada cinta yang berlabuh
Menyentuh harap membuka diri

Tetesan cerita terjadi dalam wisma tua
Bagaikan kampung seketika
ditelan panas muntahan gunung membara
Cengkrama berulah ilusi nyata
Cinta yang berjiwa besar ternoda

Dinginnya salju mencubit pipi lugu
Hingga memerah mata sendu
Tak sengaja dibuat terluka oleh kata
Mertua cambuk asmara

Hati hancur lebur diam tak berkutik
Satu tujuan telah hilang titik
Terdengar gema petir menyambar
Yang membuat diriku semakin kecil dan mengecil

Malam menghembuskan anginnya
Kutersapu harapan senja
Aku bukan benalu yang berharap pada tanaman lain
Membelah diri bagai amuba yang ditunggu
Daun pun bersedih mendengar pilu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun