Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Kamar nan Sunyi

7 Mei 2024   10:33 Diperbarui: 7 Mei 2024   10:39 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kamar yang sepi (Informa.com)

Oleh: Umi Kulsum
Kuberdiam di kamar ini,
Kurebahkan tubuh mungil seorang diri,
Menatap ke langit-langit dengan perasaan bimbang,
Tatapan mata kosong, hatipun bengong.

Kuambil selimut hangat,
dan kurapikan beberapa bantal,
Jam dinding berdentang dengan jarumnya,
seolah memberikan isyarat.

Selimut bergumam pada tubuhku,
Kasur terdiam membisu,
sehelai baju memeluk erat,
dalam kamar sepi tempat mengadu diri,
Mengukir cerita dalam relung hati,
Bersama empuknya kasur yang memanjakan.

Kuterlelap dalam setiap bayangan semu,
Yang telah terjadi setiap ilustrasi,
mengubah mimpi dalam lelapnya malam,
Hanya menemani sepi memburu hari esok.

Di kamar ini sepi,
Ku berdiam meluruskan badan,
yang lelah seharian bersama dunia fana,
Berjumpa sepasang masalah setiap harinya.

Kebumen, 7 Mei 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun