"Sejak ada peraturan Undang Undang  Guru dan Dosen no 14 tahun 2005 kita sadar betul  disebut di sana bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,  membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah". Â
Kita sebagai guru dituntut mampu melaksanakan tugas-tugas dengan sebaik mungkin, apalagi dalam menyongsong Indonesia Emas tahun 2045. Kita dibekali ilmu yang banyak dari pemerintah, disuruh mengikuti berbagai pelatihan, diklat dan berbagai komunitas belajar lainya yang biasa disebut Kombel. Mengapa kita harus mengikuti aturan tersebut, tak lain hanyalah supaya kita tidak ketinggalan era nya, zaman digital saat ini menuntut guru mahir IT, tidak pandang tua atau muda semuanya harus berbondong bondong melek digital. Dengan demikian jangan merasa kaget atau heran adanya peraturan saat ini. Belum lagi adanya urusan dengan kurikulum yang selalu berubah nama. Bolehlah ganti nama tapi rasa dan selera harus menyesuaikan. Artinya kita sebagai guru tidak diperbolehkan malas atau hanya berpangku tangan berharap yang baik namun tidak ada inisiatif lebih baik. Gebrakan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim yang sudah disampaikan jauh jauh hari telah dirasakan dampaknya bagi guru Indonesia. Salah satunya adalah perhatian terhadap anggaran BOS, pendidikan Guru Penggerak yang terus digerakan, Pendidikan Profesi Guru, dan pelatihan lainya yang sudah dapat dirasakan manfaatnya.
1. Rasa Berat Tapi Harus  Kuat
Jadi sebagai  guru 2024 tidak semudah membalikan telapak tangan. Setiap guru harus mengikuti eranya. Anak anak yang selalu kita hadapi setiap hari menjadi subjek yang berpotensi untuk ditingkatkan demi kemajuan bangsa. Mencerdaskan kehidupan bangsa tidak dengan semena mena. Banyak cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan diri. Guru saat ini melek digital bagi senior maupun yunior. Bahkan ada beberapa yang merasa ketinggalan dari informasi tersebut maka sekuat tenaga guru mampu lari mengejar apa tujuan yang dicari. Pada kenyataanya di tengah ramainya mencari solusi berbagai diklat diikuti demi menjadi guru hebat hanya sebuah sertifikat yang melekat, namun pada kenyataanya merasa berat. Di lapangan sudah terbukti kita rasakan dampak dari aturan ekinerja aplikasi yang banyak membuat guru rajin mengupgrade diri melalui aplikasi secara mandiri, baik itu luring maupun daring. Bagaimana itu di dapatkanya yaitu bersusah payah membagi waktu antara keluarga, dan tugas dinas yang harus tuntas, cerdas dan berkualitas.
Menjadi guru 2024 sangat berat. Tuntutan ada di depan mata baik secara tertulis maupun tidak. Tak  jarang dikatakan tingkat stress guru saat ini meningkat, kok bisa? Dilansir dari media detiknews.com bapak Presiden pernah mengatakan "Menjadi guru itu bukan pekerjaan yang ringan. Menurut lembaga riset internasional, RAND Corporation, 2022, saya kaget juga setelah membaca bahwa tingkat stres guru itu lebih tinggi dari pekerjaan yang lain," kata Jokowi dari mimbar HUT ke-78 PGRI, di Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu (25/11/2023).
2. Hebat Karena Sempat  dan  Berkenan Banyak Peran
Setiap hari kita bertemu siswa yang bervariasi dan berbagai karakter membuat kita semakin berputar otak demi kelancaran belajar mengajar dengan baik. Baanyak yang harus dipersiapkan sebelumnya, baik berpakain rapi, semangat, tampil prima dan senyum bahagia harus mampu ditampilkan di depan mereka. Rancangan pembelajaran sampai ke evaluasi dan refleksi tentu tidak luput disanding setiap hari. Belum lagi mengisi aplikasi dan nilai serta tugas lainya yang harus dikerjakan dalam deadline yang berdekatan. Hal ini menunjukan bahwa guru banyak agenda yang luar biasa. Guru bukan sekedar hadir di dalam kelas, menjelaskan pelajaran dengan tuntas. Namun lebih dari itu semua. Bukan pula hanya senyampaikan ilmu yang ada di buku di kelasnya maupun di luar kelas untuk menggugurkan kewajiban.. Dari perasaan tersebut seorang guru 2024 harus menguasai banyak unsur supaya semuanya berjalan sesuai jalur. Guru sangat berkenan jika memiliki banyak peran demi anak bangsa.Â
Guru berperan lebih dalam menjalankan tugas sebagai pendidik. Apa saja peranya?
Peran guru  tersebut adalah  dapat kita simak yaitu:
Guru sebagai fasilitator, mampu memberikan pelayanan kepada muridnya dengan berbagai fasilitas guna memberikan kemudahan dalam kegiatan belajar mengajar. Maka dari itu guru harus menyiapkan atau memfasilitasi lingkungan belajar yang menyenangkan dan mendukung sehingga minat belajar  anak meningkat.
Guru sebagai motivator, guru mampu mendorong siswa dalam meningkatkan semangat belajar dan pengembangan kegiatan belajar. Guru memberikan motivasi setiap hari, rasa ingin belajar bertambah.