Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah Inklusi Membawa Imajinasi

26 April 2024   14:35 Diperbarui: 28 April 2024   15:52 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pendidikan inklusi (centro  riau)

Sejak sekolah  mendapatkan kesempatan menerima anak ABK, sekolah mengadakan MoU dengan pihak lain, seperti dinas kesehatan setempat, psikolog bahkan dinas lainya jika memungkinkan. Tidak lepas pula kerja sama dengan orang tua yang berhak untuk lebih tahu perkembangan anaknya. Sebelum masuk sekolah selalu diadakan asesmen dahulu dan identifikasi untuk memudahakan kita dalam mengatasi masalah yang ada. Kemudian dimusyawarahkan langkah langkahnya bersama GPK, kepala sekolah serta guru kelas. Memang butuh kesabaran juga dalam menghadapinya, tapi semua itu adalah tanggung jawab kita.

4. Berkesmpatan mengikuti pelatihan lainya 

Setelah dua  tahun kemudian kebetulan atau entah kenapa, salah satunya kita mengikuti seleksi pendidikan calon guru penggerak. Setelah mencoba mengisi pendaftaran kemudian menjawab esai maupun CV dengan lengkap. Di sana dapat bercerita  banyak hal tentang inklusi dan ABK. Perjuangan selama bersama mereka yang dipenuhi  campur rasa luar biasa. Sebagian ada yang mengalami tunadaksa, ada yang slow learner dan kesulitan belajar, hiperaktif bahkan ADHD ringan yang saya sendiri bingung mengatasinya. Berkat sekolah inklusi mendapat kesempatan mengikuti pelatian IHT maupun pelatian lainya seputar inklusi tiap tahun di sekolahnya sehingga dapat  pengetahuan dasarnya.

Selain itu  juga bercerita tentang salah satu  karya  buku antologi maupun buku lainya atau sekedar menyampaikan pengalaman pribadi di sekolahnya . Pada wawancara banyak disampaikan tentang pendidikan inklusi di sekolahnya. Akhirnya wawancara itulah yang membuat lancar berimajinasi dan bercerita pengalaman pribadi di sekolah inklusi. Terimakasih sekolah inklusi membuat mampu berbicara di depan asesor serta belajar sabar menghadapi anak istimewa. Setelah menantikan hasil pengumuman saya dinayatakan lulus dan berhak mengikuti pendidikan 1 semester atau 6 bulan. Semua itu berkat inklusi yang semakin di hati

Demikan pengalaman serunya bersama anak ABK di sekolah inklusi untuk terus berpartisipasi dan imajinasi semoga menginspirasi.

Kebumen, 26 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun