Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menanti dalam Pelukan Sepi

23 April 2024   07:15 Diperbarui: 23 April 2024   07:49 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh: Umi Kulsum 

Dimanakah engkau berada?
Semoga baik-baik saja
Sungguh ku bertahan
Dalam waktu yang panjang
Rupanya engkau tahu
Aku telah menunggu saban waktu

Roman pun meredup
Dari paras wajah yang terlelap
Diiringi deruan ombak nan seru
Menusuk keheningan waktu
Mengguyur, deras!

Tak pedulikan apa kata mereka
Kubiarkan begitu terlewat di jalanya
Meski gelap dan tak berbintang di malam malamnya
Berlenggang di mata dunia
Aku masih di sini
Menanti dalam pelukan sepi
Sunyi tanpa suara berarti
Kehangatan yang dulu ada telah tercuri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun