Di tengah keramaian hari raya, banyak keluarga ingin sekali mencoba menyempatkan diri untuk bermanja ria bersama keluarga tercinta. Tak ketinggalan pula keluarga saya berencana datang ke pantai Pandan Kuning yang berada di Kebumen. Di sana banyak arena mainan dan tersedia makanan favorit keluarga. Saya paling suka mencicipi makanan yang beda dari sebelumnya. Rasa penasaran terjawab menjadi kenyataan saat saya beli sebuah makann lezat dan gurih yaitu yutuk.
Sejumlah keseruan dalam keluarga ada yang berlarian bersama balita yang mereka bawa. Anak cucu ikut serta. Makanan di sana banyak sekali yang dicoba, dinikmati bersama. Yutuk adalah makanan yang terkenal. Warna kuning seperti udang saat digoreng karena matang menggoda selera. Banyak mengandung protein hewani. Cukup bagus untuk kesehatan, namun harus hati hati bagi yang memiliki kolesterol tinggi. Karena yutuk ini kurang baik dikonsumsi oleh orang yang memiliki riwayat tersebut. Alangkah baiknya jika mengkonsumsi ini dicampur nasi atau sebagai lauk pada umumnya.Â
Cerita seru dan bahagia saya dan keluarga bermain di pantai itu. Anak anak mandi di arena main. Ibu mengawasi dan memantau suasana. Berdasarkan informasi yang disampaikan tadi diperoleh bahwa ombak semakin sore semakin besar, harap pengunjung berhati-hati dan dilarang mandi di sana karena berbahaya, keselamatan adalah yang paling utama.Â
Berkunjung ke wisata di Pandan Kuning merupakan pilihan keluarga. Yutuk yang diburu dan dinanti akan ditemukan dan dinikmati setelah sampai di lokasi. Saya sengaja membeli sekantong plastik dengan harga terjangkau, kemudian bercerita pada saudara di sana. Enak gurih dan nikmat jika kita santap hangat maupun dingin. Jangan berkecil hati jika belum pernah mencicipi yutuk itu. Nanti kita bisa mencoba di lain waktu. Makanan ini berisi daging dan kulit yang renyah, lezat tak terkira, sekali gigit tak pernah lupa rasanya.Â
Anak kecil riang, ikutan mencoba rasanya. Yach ketagihan mereka begitu sekali gigit terus dan terus mengambilnya. Wah habis juga diserbu yutuk ini. Saya membeli lagi untuk dibawa pulang. Jambu kristal tersedia dengan harga bersahabat. Menemani yutuk yang saya beli juga
Pemuda pemudi siap mengadu janji di pantai Pandan Kuning yang penuh kenangan nyata.Â
Orang tua berpesan nan bijaksana sebelum kita berangkat ke pantai karena jauh yang harus ditempuh. Perjalanan makan waktu hingga 1 jam lebih. Kita berpastungan membayar biaya kendaraan. Untuk biaya sopir dan bensin kendaraan tersebut. Berangkat pagi hingga siang sampai persiapan membawa bekal makanan untuk disajikan di pantai.Â
Bermain air pasir dan wahana rasanya seru juga ketika sampai di lokasi.Â
Beberapa pengunjung ada yang berlancar dan renang tak pernah luput ditinggalkan. Saya tidak ikut mendekati bibir pantai karena berbahaya ombak semakin deras dan tinggi harus berhati-hati.Â
Suka cita jadi cerita nyata saat menikmati yutuk kesukaan kita. Menemukan nasi begono langsung disantap bersama yutuk yang kita beli, sambil makan disela keseruan cerita saba sini.Â
Setelah sekian lama bekerja tentu penat dari kesibukan harian. Kita mencoba mencari inspirasi di pantai Pandan Kuning yang seru dan mengasyikkan banyak tanaman yang sejuk di pinggir pantai, tersedia payung dan peneduh pengunjung sambil menikmati indahnya ombak lautan.Â
Tidak terasa kita menemukan titik balik ditengah panasnya hari raya. Bahagia dan sangat berkesan di hati. Semoga suatu hari nanti kita bisa datang lagi. Momen indah ini saya gunakan dengan sebaik-baiknya. Berfoto bersama dengan keluarga dibantu oleh orang sekitarnya.Â
Wisata nan indah penuh berkah menjadi kenangan nyata di hari raya. Banyak pedagang yang meraup pundi rupiah di sana
Ada keceriaan yang terpancar di wajah kita.Â
Melihat ombak terlihat gagah hendak menerjang. Menyerbu penonton teriak gembira
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H