Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Air Mata di Malam Bergema

10 April 2024   09:08 Diperbarui: 10 April 2024   09:16 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Umi Kulsum 

Di keheningan malam
Terdengar sayup sayup suara takbir berkumandang
Suara bedug bersahutan
Kembang api menyala di mana mana


Suasana riuh dan penuh kebahagiaan
Ku dengarkan dengan penuh penghayatan
Merasuk dalam kalbu terdalam
Rintihan hati bergetar seketika
Hanyut dalam lamunan
Tak terasa air mataku menetes
Bibir terasa berat berucap
Hidup ini terasa sesak
Oleh segala urusan mengekang
Perbuatan masa silam jadi terkenang
Dosa yang telah diperbuat menambah rasa


Hingga kutemukan makna di balik ini
Harus mengakui kesalahan yang ada
Telah kuusap air mata
Bersimpuh di tempat sujud
Mohon ampunanNya


Terbuka maaf untuk semua
Hati lega tak terkira
Saat menyelam dalam perjumpaan hari raya
Air mata bahagia menyambutnya

Getar di dada mengalir air mata

Saat takbir bergema

Berpelukan haru tanda sudah mampu bertemu

Kebumen, 10 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun