Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Antara Sakit dan Bangkit

9 April 2024   06:55 Diperbarui: 9 April 2024   07:04 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh; Umi Kulsum

Tusukan yang sengaja ditancapkan
Goresan yang sengaja ditorehkan
Luka yang semakin menganga
Himpitan sudah tak mampu berbuat


Langkah hanya sebatas angan
Pikiran melayang entah kemana
Mata menatap jauh terasa jenuh
Usaha lenyap seketika


Hanya karena ucapan saja
Tergelincir lisan manusia
Runtuh seluruh harapan
Terpaksa hancur oleh sepatah kata
Kepingan ini tak mampu bersatu
Tak terasa air mata  membanjiri pipi
Pipi merona karena luka
Masih adakah rasa di sana
Untuk mencoba membuka pintu
Pintu maaf di tengah keruahnya tujuan


Adakah senyum yang dulu pernah tertuju
Menggelora hati terpana
Jantung berdebar saat berjumpa
Mampu tertawa hingga bercanda
Ceria di tengah lorongnya
Lihatlah seberkas cahaya  di sini
Mampu mmembuka semangat menyala
Untuk bangkit walaupun sakit

Kebumen, 9 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun