Mohon tunggu...
Umi Nafisa
Umi Nafisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

Saya Umi Nafisa Mahasiswa S1 di Universitas Negeri Malang, dengan mengambil Prodi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan. Penulis sekarang mahasiswa semester 5 yang aktif mengikuti kegiatan di kampus, penulis tergabung dalam organisasi kampus yakni HMD (Himpunan Mahasiswa Departemen) BK, di HMD BK penulis menjadi kepala dari divisi Advokasi. Selain aktif berorganisasi penulis juga menjadi Pembina pramuka di MAN 1 Kab. Malang. Penulis memiliki harapan nantinya penulis bisa menjadi Guru BK/Konselor yang profesional.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Sisi Positif Kejawen untuk Kesehatan Mental

19 Oktober 2024   11:50 Diperbarui: 19 Oktober 2024   11:54 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak keragaman, salah satunya yaitu keragaman dari segi budaya dan agama. Adanya budaya dan agama tak lepas dari sejarah masa lalu. Penyebaran agama di Indonesia di indonesia cukup panjang sehingga mendatangkan beberapa agama dan kepercayaan seperti agama hindu, budha kepercayaan terhadap leluhur, roh, benda, dan hal-hal ghaib. Di wilayah jawa sendiri jauh sebelum adanya agama islam, agama dan kepercayaan tersebut sudah masuk terlebih dahulu. Sehingga pada saat islam masuk ke pulau jawa islam dapat berkembang namun budaya dari kepercayaan-kepercayaan tersebut masih lekat dan tidak bisa ditinggalkan. Bukan rahasia lagi bahwa orang Jawa memang terkenal memiliki budaya yang beragam. Sebagai salah satu suku yang mendominasi, masyarakat Jawa masih mempertahankan nilai-nilai tradisinya sebagai identitasnya. maka dari itu Masyarakat jawa terkenal dengan budaya dan spiritualitas yang tinggi.

Berkembangnya agama dan budaya di jawa membentuk kepercayaan-kepercayaan baru yakni Islam Kejawen yang merupakan hasil alkulturasi antara budaya jawa dan agama islam. Kejawen merupakan sebuah tradisi dan budaya jawa yang berkaitan dengan sikap hingga perilaku sebagai pola hidup masyarakat dalam menjalankan kehidupannya dengan berdasar pada moral dan religi hal tersebut terlihat dari hubungannyan dengan Tuhan, hubungan antar sesama manusia maupun alam. Dari definisi kejawen sendiri sudah terlihat bahwasannya nilai-nilai dari kejawen ini dapat dikaitkan pada Kesehatan mental, bahwasannya kehidupan manusia berdasarkan nilai moral dan religi. Mungkin orang-orang melihat bahwa kejawen itu orang-orang yang percaya dengan hal hal ghaib yang di era modern ini mungkin dianggap aneh dan kuno namun jika kita melihat sisi positifnya terdapat tradisi-tadisi, ajaran moral, etika, serta pandangan hidup yang bisa mempengaruhi kehidupan dan Kesehatan mental

Contohnya

Dalam ajaran kejawen penting mencapai keseimbangan dalam hidup seperti pepatah jawa yakni "Urip iku sawang sinawang" dimana mengajarkan kita bahwa dalam kehidupan kita harus menjalaninya dengan saling pengertian, mensyukuri hidup yang dijalanai dengan melihat kehidupan orang lain tentunya hal ini baik untuk kesehatan mental dengan kita tidak membanding-bandingkan diri dengan orang lain.

Selanjutnya "Nrimo Ing Pandum" yang artinya menerima segala sesuatu yang diberikan dan memasrahkan dirinya kepada tuhan yang maha esa. Hal ini sejalan dengan konsep penerimaan di dalam kesehatan mental. Dengan kita legowo atau Ikhlas menerima papaun dan berserah diri kepada tuhan dapat mengurangi beban mental dan emosional

Terdapat juga tradisi atau budaya selametan dan kirab, tentunya ini merupakan bentuk rasa Syukur, berterimakasih, dan mendekatkan diri kepada tuhan yang maha esa. Selaras dengan prinsip kesehatan mental  bahwasannya dengan kita dekat dengan tuhan maka dapat menenangkan pikiran dan meredakan emosi yang bisa menyebabkan gangguan mental

Dengan demikian, Kejawen tidak hanya sebuah kepercayaan tradisional, tetapi juga memiliki peran penting dalam mendukung kesehatan mental di era modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun