Rekonstrusionisme ini berarti penyusunan kembali. Dalam dunia pendidikan aliran rekonstruksionisme ini adalah suatu aliran yang ingin mengubah tata susunan sebuah budaya yang lama menjadi kebudayaan yang baru di era modern ini.
Tujuan dari aliran rekonstruksionisme ini yaitu manusia berusaha untuk mencari voting suara terbanyak ataupun pendapat terbanyak kepada masyarakat mengenai tujuan dirubahnya lingkungannya tersebut terutama dalam hal lembaga pendidikan.
Adapun pendapat para tokoh beserta pemikirannya, yaitu:
1. Caroline Pratt
Pendapatnya mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah mengenai nilai yang ada pada sekolah tersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil berfikir efektif peserta didik. Nilai ini diharapkan agar dapat merubah dunia pendidikan lebih berkembang menjadi baik. Nilai juga perlu dilihat dari proses belajar dari peserta didik dan juga perkembangannya yang didapat dari pelajaran tersebut dan juga pola pikir dari peserta didik tersebut agar dapat selalu berfikir dengan baik.
2. George Count
Beliau seorang pendidik dari Amerika dan juga seorang ahli teori pendidikan. Beliau sangat menekuni pembelajarannya dalam bidang sosiologi. Beliau mempunyai suatu keinginan yaitu ingin menjadikan atau mendirikan sebuah lembaga pendidikan sebagai sarana belajar bagi masyarakat.
3. Paulo Freire
Menurut Paulo mengenai pemikirannya yang berhubungan dengan pendidikan ini, ia berkeinginan agar pemerintah merubah sistem pendidikan. Menurut Paulo sistem pendidikan saat ini sangat menindas masyarakat, dan menurutnya agar dapat diganti dengan sistem pendidikan yang baru yaitu sebuah sistem pendidikan yang dalam prosesnya terdapat kebebasan bagi masyarakat, dengan cara memanusiakan manusia bukan dengan cara menekan ataupun penindasan terhadap masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H