Belajar Baca dari Pembiasaan Mendongeng

Kegiatan mendongeng di masa golden age sangat menarik buat siswa TK Cinta Kasih Tzu Chi. Siswa sangat antusias mengikuti kegiatan mendongeng di perpustakaan. 

Hal ini ditunjukkan dengan semangat siswa bertanya, menanggapi cerita, menceritakan kembali, berdiskusi dan memberi umpan balik setiap pertanyaan yang dilontarkan pustakawan (pendongeng). 

Dunia mereka adalah dunia imajiner yang sangat luas. Maka kesempatan ini tidak boleh terlewatkan dengan memberikan banyak stimulus yang akan memperkaya kosakata dan pengetahuan mereka melalui kegiatan mendongeng.

Mendongeng membantu anak untuk mengenal banyak hal dari sebuah cerita. Mengenal huruf, kata dan kalimat yang membantu mereka untuk tahap awal belajar membaca. 

Mendongen juga berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan bahasa anak (Azkiya, Nur Rahmatul; 2016). Tetapi saat ini pembiasaan ini akan berperang sengit dengan pengaruh gadget. 

Anak lebih banyak melihat gambar gerak dan mendengar suara secara tidak langsung. Tidak sedikit orang tua mengeluh tentang kecanduan anak akan gadget. 

Dan tidak sedikit pakar yang menyarankan untuk mengalihkan anak kecanduan gadget melalui buku bacaan.

Membaca dengan suara lantang (Read Aloud) juga dapat menjadi sarana menarik minat anak untuk mengalihkan perhatiannya pada suara di sekitarnya. Mendongeng dengan suara lantang merupakan salah satu cara mengalihkan kebiasaan anak terikat dengan gadget.

Pembiasaan mendongen pada anak juga harus terus didorong untuk rutin dilaksanakan di rumah saat waktu berkumpul bersama keluarga. Konsistensi orang tua diuji. 

Saat bersama anak gadget harus dipinggirkan sementara untuk mengajak anak bercerita dan mendongeng. Dunia anak adalah dunia imajinasi, dunia ingin tahu, dunia petualangan dan dunia penuh kejutan. Semua dunia ini ada dalam dunia dongeng.