Lumajang (09/08/2023) -- Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak yang disebabkan oleh pengaruh kekurangan gizi kronis, sehingga perkembangan kognitif serta pertumbuhan fisik secara signifikan terhambat. Kemudian hari kondisi ini dapat berdampak negatif terhadap aspek kesehatan maupun produktivitas anak. Penting dilakukannya pencegahan stunting selama periode pertumbuhan awal anak dengan keterlibatan aktif orang tua terkait pemberian asupan gizi yang cukup dan perawatan yang tepat.
Kurangnya pemahaman masyarakat perihal faktor dan dampak stunting menjadi masalah jangka panjang yang sebaiknya dituntaskan. Dalam rangka meminimalisir dampak negatif kondisi tersebut, pada tanggal 9 Agustus 2023 di Desa Karangnyar, Kecamatan Yosowilangun, KKN UMD 198 Universitas Jember melaksanakan sosialisasi pencegahan stunting kepada pengurus serta anggota Posyandu Anggrek.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI), terdata bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Lumajang pada tahun 2022 mencapai 23,8 persen. Walaupun telah mengalami penurunan 6,3 persen dibandingkan tahun 2021, standar prevalensi stunting oleh WHO berada pada angka kurang dari 20 persen. Oleh karena itu, penanganan serta pencegahan stunting haruslah menjadi perhatian bersama agar terjadi peningkatan kualitas hidup di generasi mendatang.
Sosialisasi pencegahan stunting dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan posyandu bulanan, sehingga acara juga dihadiri oleh balita yang sedang dilakukan pengecekan kesehatan berkala. Selain sosialisasi, KKN UMD 198 Universitas Jember juga memberikan alternatif kudapan sehat atau yang sering disebut dengan MPASI (Makanan Pendamping ASI) untuk anak beserta praktik pembuatannya. Kudapan tersebut merupakan puding jagung. Jagung memiliki manfaat untuk mencegah stunting karena kandungan karbohidrat, serat, dan vitamin B kompleks yang dapat mendukung serta melindungi tumbuh kembang anak. Jagung juga memiliki kandungan antioksidan yang berguna untuk menjaga daya tahan tubuh serta mengurangi risiko stunting. Selain itu jagung juga menjadi komoditas utama yang berada di Desa Karangnyar sehingga mudah diperoleh dan memiliki harga yang relatif terjangkau.
Pelaksanaan sosialisasi tersebut berlangsung dengan lancar tanpa adanya halangan apapun, antusiasme audiensi mengenai pencegahan stunting terbilang cukup tinggi, hal tersebut dapat dilihat dari keaktifan ibu -- ibu untuk bertanya baik mengenai resep dan intensitas pemberian MPASI. Mahasiswa KKN 198 UMD Unej berharap kasus stunting di Desa Karanganyar dapat mencapai titik nol.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H