Mohon tunggu...
Umbu
Umbu Mohon Tunggu... Lainnya - Nengi

Tak perlu tunggu hebat untuk berani memulai apa yang kau impikan .

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesenian Reog yang Sukses Dikembangkan oleh Komunitas Pemuda Desa Jatidukuh Mojokerto

21 Januari 2024   07:56 Diperbarui: 21 Januari 2024   08:13 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
19 Januari 2024 - pukul 15.51 WIB (foto ini diambil secara pribadi oleh Umbu Nengi) Situasi setelah pertunjukkan pentas kesenian reog di Dusun Ledok, Pacet Mojokerto.

Penulis: Umbu Nengi
umbunengi7@gmail.com

MOJOKERTO - Desa Jatidukuh, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto menjadi saksi atas gerakan mahasiswa Pengabdian Masyarakat dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Melalui program kerja inovatif, kami berhasil membawa nuansa baru dengan pembuatan banner, papan nama, serta kegiatan sosialisasi dan pengembangan kepada warga. Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong penggunaan platform TikTok dan Instagram dalam membuat video konten, dengan fokus membranding dan mempromosikan seni tradisional Reog.

Seni merupakan bagian integral dari kehidupan manusia, dan kesenian Reog memiliki tempat istimewa sebagai seni tradisional hiburan rakyat. Di desa Desa Jatidukuh terkususnya, kesenian ini tidak hanya menjadi bagian dari identitas warga dusun, tetapi juga menjadi elemen budaya yang ingin dikenal oleh masyarakat luar. Inovasi ini diharapkan dapat memberikan dorongan dan mendongkrak popularitas kesenian Reog di tingkat lokal maupun nasional.

Kota Mojokerto, yang sering dijuluki sebagai Majapahit, memiliki warisan seni budaya yang kaya. Kampung Majapahit Mojokerto, sebagai kawasan wisata berbasis seni budaya, telah mendapatkan pengakuan nasional sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional (KCBN) dan Kawasan Strategis Pariwisata Peringkat Nasional (KSPN). Keseluruhan, inisiatif ini turut mendukung promosi kawasan wisata dan seni budaya yang menjadi identitas kota.

17 Januari 2024 - pukul 15.41 WIB (foto ini diambil secara pribadi oleh Umbu Nengi ) Situasi setelah pemasangan banner
17 Januari 2024 - pukul 15.41 WIB (foto ini diambil secara pribadi oleh Umbu Nengi ) Situasi setelah pemasangan banner "Simo Jati Agung" dan pembuatan Gmaps dihadiri oleh ketua serta pengurus kesenian reog yang terkait.

Kesenian Reog, yang bermula pada tahun 70-an di Ponorogo, kini berkembang pesat di desa Jatidukuh. Awalnya dikenal sebagai "Singo Amung Mitro," namanya berkembang menjadi "Gembong Singo Ludhro" dan kemudian menjadi "Simo Jati Agung" di bawah pengelolaan Bapak Indra Panji Purnomo. Organisasi karang taruna yang dibentuk pada tahun 2019 berhasil mendapatkan pengakuan resmi dari SkHam pada tahun 2022.

Tidak hanya itu saja, kesenian ini memiliki warna yang sangat dominan berwarna kuning, merah dan hitam. Yang merupakan warna ciri khas dari kesenian reog tersebut, penari utamanya mengenakan hiasan topeng berkepala singa dengan hiasan bulu merak yang mengembang keatas seperti kipas berukuran besar. 

Adapun penari lainnya seperti bertopeng dan berkuda lumping yang dimana biasanya semua laki-laki dan perempuan biasanya mengenakan baju khas Jawa dan berkaos loreng. Irama musik yang dikelola dari kesenian reog Simo Jati Agung tidakdimodernisasikan maupun dikreasikan dengan kesenian aslinya.

Untuk informasi lebih lanjut atau kerjasama, hubungi:
Telepon: 085806488420 / 085856808706 (Indra Panji)
Instagram: @reogsm.singomudotarunojoyo
TikTok: @reogsm

Alamat : Dusun Dukuh Rt/Rw 003/001, Desa.Jatidukuh, Kec. Gondang, Kab. Mojokerto
Mari bersama-sama memperkenalkan dan mempromosikan kekayaan seni tradisional Reog sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya di Desa Jatidukuh, Mojokerto.
 
#UntagSurabaya #KitaUntagSurabaya #UntukIndonesia
#UntagSurabayaKeren #EcoCampus #KampusKompeten

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun