Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/Negara ataupun batas administrasi/batas bagian dalam suatu negara (Munir, 2000: hal (116). Dalam hal ini, terdapat berbagai faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya migrasi,yaitu:Â
(a) Alasan melakukan migrasi yang dominan adalah ingin dekat dengan keluarga
(b) Terdapat peningkatan pendapatan bagi migran dari sebelum melakukan migrasi
(c) Berpendapat adanya fasilitas kesehatan dan pendidikan yang sudah baik
(d) Memiliki kesesuaian budaya kekerabatan di daerah tujuan
(e) Biaya hidup pengeluaran < UMK (Upah Minimum Kota)
      Berdasarkan data BPS Kota Surabaya, jumlah penduduk yang datang dari tahun 2010 sampai 2012 terus mengalami peningkatan yang signifikan, mulai dari 519 jiwa di tahun 2010 sampai 1601 jiwa di tahun 2012. Angka ini merupakan angka migrasi penduduk datang yang tinggi di wilayah Surabaya.Â
      Daerah KelurahanTanah Kali Kedinding merupakan wilayah permukiman pertama yang dilewati saat keluar dari jembatan Suramadu. Dari data BPS, sebagian besar migran yang datang adalah penduduk Madura. Hal ini berdampak pada besarnya migrasi yang masuk dan menetap di wilayah tersebut. Faktor utama penarik migran Madura yang datang ke Kelurahan Tanah Kali Kedinding adalah selain jarak yang dekat, solidaritas dikalangan orang Madura sangat tinggi, hal ini ditunjukkan oleh mereka yang berhasil di Jawa atau tempat lainnya selalu akan mengajak saudara dan teman-temannya melakukan aktivitas bersama-sama, setidak-tidaknya memberikan informasi kepada mereka. Pola aktivitas di pertanian masih sangat kental dikalangan orang Madura terutama bila mereka berada di perantauan, oleh karenanyabila mereka berhasil maka mereka akan mengajak saudaranya atau teman-temannya untuk bersama-sama melakukan aktivitas ekonomi.
Kerja sama ini yang membuat pengaruh positif terhadap peningkatan pendapatan penduduk. Berdasarkan survei dari jurnal mahasiswa UNESA (Rahmad Yusup Wijaya Sukri, Mahasiswa S-1 Pendidikan Geografi), dari 85 responden di Kelurahan Tanah Kali Kedinding memiliki peningkatan pendapatan jika dibanding dengan pendapatan sebelum melakukan migrasi. Rata-rata pendapatan migran sesudah melakukan migrasi menjadi Rp 2.360.000 - 3.239.999/bulan dengan persentase sebanyak 38,83%. Kemudian pendapatan antara Rp 1.480.000 - 2.359.999/bulan dengan persentase 34,12%. Sementara pendapatan paling sedikit Rp. 4.120.000 - 5.000.000/bulan dengan persentase sebesar 4,70%.Â
Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa, besarnya jumlah migrasi yang masuk diKelurahan Tanah Kali Kedinding berdampak positif bagi pendapatan penduduk di wilayah tersebut. Potensi untuk terus meningkatnya pendapatan penduduk dapat terjadi seiring bertambahnya juga jumlah migrasi yang datang. Namun, jika hal ini terus terjadi akan menimbulkan masalah yang terjadi di wilayah lain yang ditinggalkan para migran. Untuk itu, diperlukan suatu perubahan baik yang diberikan oleh migran yang telah sukses di Kelurahan Tanah Kali Kedinding untuk wilayah yang ditinggalkan dengan membangun sebuah usaha di tempat tersebut agar wilayah asal mereka akan ikut berkembang dan pendapatan mereka akan tetap meningkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H