Selain itu, baik juga untuk kesehatan tubuh, membantu menyingkirkan perasaan negatif, menciptakan rasa saling memiliki, dan mengurangi perasaan kesepian (isolation). Donor darah dapat membuat seseorang terhindar dari berbagai penyakit.
Penelitian membuktikan manfaat donor darah terhadap kesehatan. Apalagi jika dilakukan rutin (dengan jarak minimal tiga bulan).Â
Misalnya, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan produksi sel darah merah, mengusir hipertensi, munurunkan resiko kanker, menurunkan berat badan, deteksi penyakit serius, dan bisa membuat hidup lebih lama. Hal yang lebih penting bisa membantu sesama.
Menurut penelitian di jurnal "Health Psychology", orang-orang yang mengajukan diri secara sukarela dengan alasan altruistik (menolong tanpa mengharap imbalan atau tidak memperhatikan kepentingan diri sendiri), ditemukan secara signifikan menurunkan risiko kematian selama empat tahun ke depan dibandingkan dengan mereka yang mengajukan diri demi kepentingan mereka sendiri.
"Sebelumnya kami juga melakukan riset di salah satu perusahaan di mana terdapat tingginya izin karyawan karena sakit. Setelah perusahan tersebut melaksanakan donor darah sukarela secara rutin, lebih dari lima kali, ada penurunan izin karyawan karena sakit yang sangat signifikan. Ternyata mereka rutin menjalankan donor darah," jelas Kang Tias.
Hal yang lebih penting, kata Kang Tias, kegiatan ini merupakan ikhitiar nyata UM Bandung mewujudkan kampus sehat. "Semoga kegiatan kemanusiaan ini dapat menjadi kebaikan bagi kita semua khususnya sivitas UM Bandung," tandas Setiadin.
Kang Tias berterima kasih dan mengapresiasi seluruh petugas donor darah dari PMI Kota Bandung yang sangat ramah, tepat waktu, dan profesional. Ia juga berterima kasih kepada segenap panitia IKA Doras UM Bandung (dosen, tendik, serta mahasiswa prodi Farmasi dan Administrasi Publik angkatan 22).
"Kami berterima kasih khususnya kepada seluruh pendonor dorah. Kami mengharapkan kehadiran mereka pada donor darah selanjutnya pada Kamis 25 April 2024," tukas Kang Tias.
"Donor darah sukarela rutin merupakan program kerja Pusat Studi Kebencanaan UM Bandung. Selanjutnya kegiatan kemanusiaan ini akan dipimpin langsung oleh Ibu Vivayani Wahyu Dewanti selaku Kepala Studi Pusat Kebencanaan LPPM UM Bandung," pungkas Kang Tias.
Salah satu sukarelawan yakni Wakil Dekan FEB Budi Sadarman ikut berpartisipasi dan sangat bangga terhadap kegiatan ini. Ia berharap sivitas UM Bandung dapat bersama-sama memajukan program donor darah sukarela karena punya banyak manfaat. "Semoga donor darah dapat dilaksanakan secara rutin agar dapat mencapai kampus yang sehat," kata Budi.
Hadir pada kegiatan donor darah ini, orang tua penyintas talasemina, Nuno Virly Riyadi, yang didampingi seorang pendonor darah, Wawan, mahasiswa Universitas Al-Ghifari Bandung.