Bandung -Â Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung Dr Hendar Riyadi MAg mengatakan bahwa kampusnya terus berkomitmen menjadi perguruan tinggi yang menguasai teknologi sebagaimana visi Islamic Technopreneurial University.
"Salah satu bentuk dan wujud dari visi tersebut adalah bagaimana berdakwah melalui digital," tutur Hendar saat memberikan sambutan dalam diskusi panel yang digelar oleh prodi KPI di Auditorium KH Ahmad Dahlan pada Selasa (14/11/2023).
Kasta teknologi, kata Hendar, harus lebih meningkat, dari kasta penikmat yang aktif sekali ke kasta produsen teknologi dan digital. Oleh karena itu, Hendar berharap seminar semacam ini bisa memantik prodi KPI dan UM Bandung untuk membuat konten kreatif.
Hendar juga menyayangkan masih minimnya konten-konten kreatif dan edukatif di TikTok dan Youtube karya dosen dari kampus Muhammadiyah dan kampus Islam lainnya.
"Mungkin content creator dari kampus Muhammadiyah dan kampus Islam ini masih terlalu tawadu sehingga tidak ingin banyak tampil di TikTok dan Youtube," kata Hendar yang disambut tawa hadirin.
Alumnus UIN Sunan Gunung Djati ini mengajak sivitas UM Bandung khususnya untuk memperbanyak konten-konten kreatif dan edukatif di media sosial.
Namun, kata Hendar, bukan sekadar produksi konten, melainkan dari pembuat konten itu harus ada yang menjadi influencer atau orang yang bisa memberikan pengaruh besar kepada masyarakat melalui media digital.
"Dengan begitu, konten yang diproduksi tidak sekadar konten biasa, tetapi konten yang punya pengaruh besar kepada masyarakat secara luas. Selain itu, konten tersebut juga bisa membangun keadaban sosial dan budaya, termasuk memberdayakan secara ekonomi," tegas Hendar.
Menguasai teknologi, kata Hendar, akan memberikan jalan terang untuk memberikan pengaruh, menentukan, dan sekaligus mengarahkan perubahan-perubahan hingga terjadi kemajuan dalam masyarakat.
Tambahan informasi, diskusi panel yang dihadiri ratusan mahasiswa dan siswa SMA ini mengangkat tema "Ekosistem Penyiaran Digital: Strategi Kolaborasi Dakwah Bermedia Generasi Milenial."