Mohon tunggu...
Umar Zidan
Umar Zidan Mohon Tunggu... wiraswasta -

I'm not a writer...

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Kartu Tunai Minim Perlindungan

31 Maret 2015   02:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:46 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1427742714617799478

Saya sering membawa uang untuk jajan anak, setidaknya 10 juta sehari di dompet dan langsung habis hari itu juga, karena itu kehadiran "Kartu Tunai" sebenarnya sangat membantu mengurangi ketebalan dompet, tapi sayangnya tidak ada "perlindungan konsumen" sama sekali pada kartu itu.

Tidak seperti kartu kredit yang saat ini mulai disosialisasikan penggunaan PIN pada saat digunakan, hal ini sangat membantu keamanan pemilik kartu kredit, Berbeda dengan "Kartu Tunai" sebagai pengganti uang tunai yang sedang gencar di sodorkan pada masyarakat, sama sekali tidak ada perlindungan bagi pemiliknya, lantas apa kelebihan Kartu Tunai, secara pribadi sama sekali tidak banyak kelebihan.

[caption id="attachment_375816" align="aligncenter" width="590" caption="scrshoot (dok pri )"][/caption]

jika diperhatikan "benefit" yang ditawarkan, sangat biasa,  "Quick Payment" misalnya, sangat relatif jika dimaksudkan mempercepat waktu tunggu atau "antrian" membayar, selanjutnya tentang "One card is all you need" , tidak ada kelebihan apapun dengan slogan itu, uang tunai lebih luas penggunaanya sejuta warung tegal bisa terima, kemudian "Easy to refill", ini malah lebih ribet dari uang tunai.

Setidaknya dan seharusnya ada satu kelebihan "Kartu Tunai" daripada uang tunai, misalnya saja dari sisi keamanan, jika terjadi kehilangan pemiliknya bisa memblokir ke bank yang bersangkutan, pemblokiran ini secara teknologi sangat dimungkinkan.

Dengan perlindungan seperti itu , pemilik "tunai" tidak akan khawatir ketika kehilangn "Kartu Tunai" nya, dan tidak ragu mengisi ulang sebanyak apapun yang dibutuhkan, karena akan mengurangi ketebalan dompet.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun