Sesuatu yang tidak menarik sah-sah saja untuk diungkap baik lisan maupun mingkem, namun menilai tidak menarik sebuah artikel di Kompasiana ini , tertangkap kesan “sinis” , “nyinyir”, atau apalah namanya, akibatnya pembaca menjadi baper atas visualisasi kata Tidak Menarik, setidaknya saya secara pribadi menilai seperti itu.
Kenapa lu baper ? yang nulis aja engga
pertanyaan yang dijawab “yang nulis aja engga” , saya kok engga yakin penulisnya tidak menjadi baper atas vote dan voter Tidak Menarik itu, saya saja yang membaca jadi baper apalah lagi yang sudah bercapek-capek untuk menulis, apalah lagi kita harus memenuhi kuota 150 kata, yang harus beda dan harus membentuk kalimat, bukan 150 kata seperti ini, kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata katakata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata kata...... dst #capektau
Jujur dalam menilai bobot sebuah tulisan tentu harus dihargai, diterima dengan lapang dada, lapang hati dan lapang jiwa. Tapi tentu kita harus katakan tidak, jika jujur dalam menilai artikel itu dilandasi sinisme dan nyinyirisme, karena kedua isme itu adalah bibit-bibit radikalisme, oleh karena sebab dari itu sebelum tindak radkalisme dalam menilai artikel semakin menjadi-jadi, haruslah segera dipanggil suatu tindakan nyata oleh admin.
Setidaknya admin harus bijak menghargai penulis, sejelek apapun penulisnya, eh maaf tulisannya, admin sejakartanya harus mengambil kebijakan untuk menghapus vote Tidak Menarik. Atau mungkin ganti saja vote-vote itu dengan simbol bintang 5 sampai bintang 1. Sejatinya jumlah simbol bintang sudah mewakili vote Tidak Menarik tanpa ada bau-bau sinis dan nyinyir.
Kenapa sih loe pusing dengan gituan doang ?
Diperjelas dulu maksudnya gituan apa ? kalau gituan yang normatif saya suka banget, malah pengen nambah tapi kalau gituan dengan Tidak Menarik jelas saja saya terganggu, karena sejak saya memutuskan untuk tidak menulis lagi di K, saya sangat aktif membaca tulisan K’ner tak peduli siapa penulisnya dan saya sangat menghargainya karena telah memberi saya wawasan, infomasi, pelajaran dan lain-lain manfaat.
Namun sayang di sayang, sejak ada vote Tidak Menarik , saya amat terganggu, dan akhir-akhir ini sangat serampangan menilai Tidak Menarik, hebatnya dimana-mana vote Tidak Menarik, tanpa tebang pilih.
Sekian saja min, ini bukan tulisan tapi curhat saya pada admin, karena saya sudah putus dengan dunia tulis menulis, Selamat jalan min, semoga Kompasiana sukses selalu dan hati-hati di jalan ya min.. .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H