[caption caption="Paperless Ticket/Dokumen Pribadi"][/caption]
Naik kereta api tut tut tut
Siapa hendak turut tut tut tut
Ngomong tentang kereta api, saya termasuk penikmat akut kereta api , khususnya kereta jarak jauh sedari tahun 1991, sejak itu rerata 3 - 4x dalam setahun saya berkereta pergi pulang dengan riang gembira, paling sering Jakarta - Surabaya, juga pengalaman berkereta di Sumatera dari Tanjung Karang ke Palembang hingga Lubuk Linggau.
Pengalaman paling menyenangkan saat mudik lebaran, seingatan saya lebaran tahun 2009 saya mudik dari Surabaya ke Jakarta, di gerbong eksekutif itu cuma kami berlima sekeluarga , kondekturnya bilang "bapak charter satu gerbong ya.." sambil ketawa, entah kenapa waktu itu memang sepi penumpang, seat satu gerbong manjadi milik keluarga..haha sedap
Oh ya sejak Jonan membantai kebobrokan PT.KAI hingga babak belur, keriang-gembiraan berkerta bolehlah saya kasih tambah menjadi tubuh nikmat hati senang riang gembira.. weh serius ini, siapa yang tidak tahu dulu naik kereta bau pesing , stasiun jorok minta ampun, calo bebas merdeka, oopet senang, penumpang suntuk, ngantri tiket sampai 1 kilometer... weh hancur lah, tapi sekarang.. weh makin ciinta aku.
Apa kekurangan nya kereta api sekarang ini, ? ya masih banyak lah, yang jelas sebagai frequent flyer saya tidak pernah dapat reward dari PT.KAI, huh
Kembali ke tentang tiket , ada pertanyaan imaginer di pikiran saya, mengapa PT. KAI tidak mengembangkan sistem kartu untuk kereta api jarak jauh seperti pada komuter Jabodetabek ?
Secara teknis tentu tidak bisa sama persis dengan komuter, terutama pada saat chekin dan boarding karena tipikal penumpang komuter dan penumpang jarak jauh pasti berbeda, tapi celah untuk penggunaan kartu tiket pada kereta jarak jauh tetap ada.
Keunggulan sistem kartu sudah teruji pada komuter, kini saatnya dikembangkan untuk kereta jarak jauh, beberapa keunggulan sistem kartu ticket misalnya,
1 Otomatis menciptakan frequent flyer
2 Menghemat biaya pencetakan blanko tiket dan boarding pass
3 Sistem check in dan boarding lebih cepat karena cukup dengan scan kartu ticket tanpa perlu cetak
4 Sinkron dengan kebijakan BI tentang kartu non tunai
5 Meminimalisir sumbangan sampah tiket dan barding pass dari PT.KAI
6 Hemat waktu dan biaya baik bagi penumpang dan PT.KAI sendiri
7 Kartu tiket dapat dipakai berulang kali dengan sistem saldo dan refill
8 Kartu tiket tidak harus dicetak PT KAI sendiri , bisa kerja sama dengan bank provider
9 Dengan kartu ticket (kartu non tunai) penumpang hanya perlu satu langkah booking dan bayar
10 Laba PT.KAI makin gede..
Tentang teknisnya baik hardware dan software , tidak perlulah saya deskripsi disini, nanti diduga menggurui,haha, saya yakin IT engineer di PT.KAI sudah terbukti mumpuni.