Mohon tunggu...
Umar Zidan
Umar Zidan Mohon Tunggu... wiraswasta -

I'm not a writer...

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Apa Pasal Ahok Berani Mati

2 April 2015   04:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:39 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_376222" align="aligncenter" width="622" caption="antaranews (edited )"][/caption]

Sebagian orang akan berani jika ada yang diandalkan di belakangnya, entah itu bodyguard,polisi, tentara atau pejabat penguasa. Dengan “siapa dimbelakangnya” maka dia akan petantang-petenteng ke segala arah, semua orang akan dilawan dengan “mulutnya”,berkata kasar, caci-maki, kebun binatang, dan bahasa toilet akan meluncur deras jika dia tidak senang, tapi hanya sebatas itu, jika sudah harus beradu fisik, maka muncullah the bodyguard.

Dulu, jaman eyangnya Ki Sabdoninoy, kita kenal istilah “cukong”. Mereka bisa mondar-mandir seenak udelnya di markas TNI dengan petantang-petenteng. Makin tinggi pangkat “temannya” akan semakin berkuasa pula si cukong tersebut, itu dulu, dan sudah menjadi rahasia umum, semoga sekarang tidak lagi seperti itu.

Sayangnya sampai saat ini, hal seperti itu masih lumrah ada di dunia bisnis, masih ingat kasus fenomenal marinir diborgol telanjang?  Dan masih ada kawan yang menghadapi “rambut cepak” ketika masalah bisnis tak dapat diselesaikan dengan baik-baik, utamanya hutang-piutang. Sementara dia sendiri berkacak-pinggang di belakang sang bodyguard.

Bedanya, dulu istilah “cukong” melekat pada pengusaha keturunan Tionghoa, tapi sekarang tidak lagi, karena banyak pengusaha, siapa pun dia, yang masih berlindung di balik bodyguard, dan tidak lagi harus “oknum” yang turun langsung, tapi diwakilkan orang lain, serupa tapi tak sama.

Bagaimana dengan Ahok,saya berani katakan Ahok murni pemberani, tanpa perlu bodyguard. Alasannya Ahok saat ini bukan pengusaha, pun dunianya adalah dunia politik, yang sudah berbeda jaman. Saat ini Ahok dikawal oleh pers bebas ditambah ribuan kamera yang siap kokang jika terjadi kongkalingkong, semut lewat lubang jarum pun akan tertangkap oleh kamera wartawan maupun bukan wartawan.

Alasan kedua, Ahok di depan masyarakat langsung tanpa edit, menyatakan berani mati menentang koruptor. Pernyataan seberani ini jarang terdengar dari seorang pejabat. Rasanya baru Ahok yang berani menyatakan itu. Semoga saja Ahok selamat.

Jika ada seorang Ahok berbaju coklat PNS berani mati, mungkinkah ada yang berseragam loreng TNI berani mati melawan koruptor? Wallahualam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun