[caption id="attachment_317690" align="aligncenter" width="621" caption="steven spielberg (on wikipedia & google movie list)"][/caption]
Ada banyak “dunia” di negeri tercinta ini mengalami mandeg berjamaah , dunia pendidikan, dunia olahraga, dunia politik, duniamoral , dan sederet dunia-dunia lain , contoh paling kasat mata adalah dunia olah raga , sebut saja sepakbola yang menempati ranking FIFA 154 atau bulutangkis yang terus merosot tajam setelah era Rudy Hartono.
Tidak luput pula yang terjadi pada dunia film di tanah air , dengan usianya yang telah mencapai usia 64 tahun , dunia perfilman Indonesia tidak ubahnya bayi yang baru belajar merangkak. Terbukti dari pengamatan di berbagai media termasuk artikel-artikel di Kompasiana tampaknya industri film kita masih berkutat menyalahkan soal-soal distribusi, dana, selera penonton , pembajakan, ketertinggalan teknologi , hingga persaingan usaha yang tidak sehat dalam industri film,
Wuih, kok serius amat nulisnya, santai ah
Okeh, kita balik ke judul, gambar diatas saya edit dari wikipedia dan google movie list , ya dia adalah sosok seorang Steven Spielberg dengan karya-karyanya pada latar belakang, dengan gambar editan itu saya ingin menunjukkan kekaguman pada seorang Steven Spielberg , dan karya-karyanya yang sangat saya sukai adalah film-film fiksi ilmiah, sebutlah ET, Twister, Jurassic Park, Close Encounters.
Dengan tangan dingin Spielberg membuat sesuatu yang tidak mungkin di dunia nyata menjadi mungkin di layer lebar dan tanpa cacat logika, lihat saja Jurassic Park, logika DNA dinosaurus tersimpan dalam fosil seekor nyamuk purba , apakah mungkin ditemukan ? logikanya tidak terbantahkan tapi kapan akan ditemukan dan apakah benar-benar ada ? dan cara berpikir detail dari Steven Spielberg yang mengagumkan bisa kita lihat pada scene penetasan dan pembiakan telur dinosaurus, bagaimana si bayi dino mulai meretakkan cangkang telurnya di tingkah lagi dengan gerakan-gerakan bayi dino yang natural., dan masih banyak detail detail mengagumkan lainya dan pada banyak film-film garapan Steven Spielberg.
Maaf karena saya penyuka film science fiction, jadi sejujurnya saya tidak berminat menonton Raid 2, yang saya cari justru “behind the scene”nya , dan saya hanya bisa mengatakan ,
“OMG… WOWAmazing……”,
saya yakin tidak pernah ada “behind the scene” se-profesional ini di film film Indonesia,
kini dengan Raid 2,dunia film Indonesiaseharusnya mulai menguak cakrawala baru bagi para insan film Indonesia, dan dengan Raid 2 ini saya optimis untuk mulai berani bermimpi hadirnya seorang Steven Spielberg versi Indonesia.
Tidak salah jika saya berani bermimpi, seperti dikatakan Roy Marten yang mengatakan : “Kalau! Kalau ! film Indonesia, separuh saja semangatnya ketelitiannya seperti ini, maka film Indonesia akan sangat bagus..
The Raid 2 : behind the scenes part 1
The Raid 2 : behind the scenes part 2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H