Negara berdaulat di manapun di dunia memiliki simbol-simbol sebagai indentitas kedaulatannya, sebuah negara yang berdaulat minimal memiliki empat simbol penting dan sakral yaitu Logo, Bendera , Lagu Kebangsaan serta Presiden sebagai kepala negara dan duta bangsa dalam pergaulan internasional.
Presiden adalah satu satunya simbol yang merupakan “benda hidup” diantara ketiga lainnya, hakikatnya tentulah dia manusia juga , sama saja dengan kita kita ini, namun harus diakui Presiden adalah “pilihan terbaik” diantara jutaan anak bangsa untuk memimpin negeri.
Keberadaannya menjadi sakral karena merupakan simbol negara dalam pergaulan international, dan Presiden adalah simbol termahal di dunia, coba saja kita di Indonesia tercinta ini, setiap lima tahun menghabiskan dana trilyunan hanya untuk memilih satu sosok yang bernama Presiden. Dengan dana sebesar itu sudah pasti jutaan anak bangsa meletakkan beban hidupnya ke satu sosok yang bernama Presiden , dan jangan lupa “kita harus merasa bangga ketika Presiden kita berdampingan dengan Kepala Negara bangsa lain”.
Kalau soal cerdik, pandai, cerdas, pekerja keras, pintar, jujur, merakyat dan lain dan lain, sudahlah , untuk pileg dan pilpres 2014 ini saja , mungkin sudah ribuan artikel ditulis di berbagai media termasuk Kompasiana. Kali ini bolehlah sesekali kita melihat sosok calon presiden dari sisi “penampilan”.
Sosok yang kharismatis menjadi bagian penting ketika Presiden RI harus berdampingan dengan Kepala Negara lain, lihat saja bagaimana rasa sangat bangga yang muncul ketika The Founding Fathers - Presiden RI Soekarno berdampingan dengan John F Kennedy dan Josiph Broz Tito
Marilah kita lihat Presiden kita terdahulu, satu kata kuncinya rata-rata beliau mantan-mantan Presiden RI memiliki sosok yang “kharismatik”.. tidak terkecuali Gus Dur, meskipun satu mata tidak sempurna tetap ada kharisma memancar dari beliau.
Bagaimana dengan calon Presiden Republik Indonesia pada 2014 ?
Adakah yang memiliki kharisma diantara beliau-beliau calon Presiden RI 2014 ? mungkin tahun ini menjadi tidak penting berkharisma atau tidak, suka atau tidak suka , tetap saja satu gambar harus kita coblos, Republik Indonesia yang berdaulat ini tetap harus memiliki Presiden.
(Sumber foto dari wikipedia,kapanlagi,beritalampung)
